Pantau - Tahanan perempuan berusia 26 tahun asal Maryland, Amerika Serikat, dipaksa melahirkan di lantai sel yang kotor.
Jazmin Valentine mendakwa para perawat yang berada di penjara Hagerstown, Kota Washington, karena tidak menolongnya saat proses melahirkan, meskipun mendengar suara teriakan.
Para sipir yang mendengar teriakan justru tertawa dan menganggap Jazmin hanya ingin keluar dari sel di malam itu.
Sementara itu, Jazmin harus melalui proses persalinan selama enam jam di dalam ruang isolasi pada Juli 2021.
Teman tahanan yang mendengar tangisan Jazmin mencoba menelepon pacarnya, yang lalu meminta pertolongan bahwa Jazmin sedang melahirkan.
Akhirnya, Jazmin bertekad untuk melahirkan anaknya tanpa bantuan apa pun, meskipun dia merasakan khawatir apakah bayinya selamat atau tidak.
"Di otak saya, apa pun bisa terjadi. Saya merasa seperti berada di tangan iblis," ujar Jazmin dilansir Ne York Post, Kamis (29/9/2022).
Pengacara Jazmin, David Lane mengatakan bahwa hewan yang berada di dalam kandang pun akan diberikan perawatan medis yang lebih baik ketika akan melahirkan.
"Hewan yang berada di kebun binatang yang sedang melahirkan pasti ada petugas dokter hewan," ujar David.
David menyebut perawat menulis dalam laporannya bahwa Jazmin sedang dalam masa bebas narkoba bukan melahirkan.
David menyatakan, dia dan Jazmin ingin mengirim pesan ke penjara di seluruh negeri bahwa perlakuan seperti ini tidak dapat disembunyikan.
"Yang kami cari adalah akuntabilitas. Kami ingin mengirim pesan ke setiap penjara dan penjara di Amerika mereka akan membayar harga yang mahal ketika mereka memperlakukan manusia seperti binatang," ujar David.
Ketika ditahan dalam sebuah perkara, Jazmin tengah hamil delapan bulan. Dia dibebaskan beberapa hari kemudian setelah melahirkan.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Jazmin Valentine mendakwa para perawat yang berada di penjara Hagerstown, Kota Washington, karena tidak menolongnya saat proses melahirkan, meskipun mendengar suara teriakan.
Para sipir yang mendengar teriakan justru tertawa dan menganggap Jazmin hanya ingin keluar dari sel di malam itu.
Sementara itu, Jazmin harus melalui proses persalinan selama enam jam di dalam ruang isolasi pada Juli 2021.
Teman tahanan yang mendengar tangisan Jazmin mencoba menelepon pacarnya, yang lalu meminta pertolongan bahwa Jazmin sedang melahirkan.
Akhirnya, Jazmin bertekad untuk melahirkan anaknya tanpa bantuan apa pun, meskipun dia merasakan khawatir apakah bayinya selamat atau tidak.
"Di otak saya, apa pun bisa terjadi. Saya merasa seperti berada di tangan iblis," ujar Jazmin dilansir Ne York Post, Kamis (29/9/2022).
Pengacara Jazmin, David Lane mengatakan bahwa hewan yang berada di dalam kandang pun akan diberikan perawatan medis yang lebih baik ketika akan melahirkan.
"Hewan yang berada di kebun binatang yang sedang melahirkan pasti ada petugas dokter hewan," ujar David.
David menyebut perawat menulis dalam laporannya bahwa Jazmin sedang dalam masa bebas narkoba bukan melahirkan.
David menyatakan, dia dan Jazmin ingin mengirim pesan ke penjara di seluruh negeri bahwa perlakuan seperti ini tidak dapat disembunyikan.
"Yang kami cari adalah akuntabilitas. Kami ingin mengirim pesan ke setiap penjara dan penjara di Amerika mereka akan membayar harga yang mahal ketika mereka memperlakukan manusia seperti binatang," ujar David.
Ketika ditahan dalam sebuah perkara, Jazmin tengah hamil delapan bulan. Dia dibebaskan beberapa hari kemudian setelah melahirkan.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan
