
Pantau.com - Bentrokan pada Sabtu, 8 September 2018, antara pejuang Kurdi dukungan Amerika Serikat dengan pasukan Suriah di pusat kota Qamishli, Suriah timur laut, menewaskan setidak-tidaknya 18 orang, berdasarkan keterangan dari pasukan Kurdi.
Pertempuran itu terjadi setelah iring-iringan militer Suriah memasuki daerah di kota itu, yang menurut pasukan keamanan internal milisi YPG Kurdi berada di bawah penguasaannya.
"Mereka memasuki daerah kekuasaan kami dan menangkapi warga. Anggota patroli mengincar pasukan kami," kata pasukan keamanan internal, yang dikenal sebagai Asayish, dalam pernyataan.
Baca juga: Mesir Hukum Mati 75 Orang Terkait Kudeta Ikhwanul Muslimin Tahun 2013 Silam
Pasukan Kurdi mengatakan tujuh anggotanya serta 11 tentara Suriah tewas dalam bentrokan tersebut.
Sumber pendukung pemerintah mengatakan kepada media milik negara bahwa sebuah tim patroli tentara telah diserang oleh pasukan Kurdi dalam perjalanan mereka menuju bandar udara. Media itu menyebutkan bahwa beberapa prajurit terbunuh.
Pejuang YPG Kurdi, yang mempelopori Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dukungan Amerika Serikat, menguasai sebagian besar wilayah kota sementara pasukan pro pemerintah mengendalikan bandara dan bagian pusat kota.
Presiden Suriah Bashar al-Assad dikabarkan berpura-pura tidak memperhatikan kendali YPG atas kota-kota yang berpenduduk warga Kurdi sejak pemberontakan 2011.
SDF telah melebarkan sayap, terutama di luar wilayah-wilayah Kurdi di utara, tempat pasukan tersebut berjuang untuk membentuk wilayah otonomi sejak konflik Suriah pecah. Wilayah kekuasaan mereka telah meluas ke Suriah utara dan timur, yang kaya akan tanah pertanian, minyak dan air.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Bakar Kantor Konsulat Iran di Irak Selatan
Anggota senior YPG baru-baru ini melakukan pembicaraan dengan pejabat Suriah. Mereka berupaya mencari kesepakatan politik, yang akan mempertahankan otonomi mereka di Suriah.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi