Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Bak Drakor, Korsel Bingung Pilih China Atau Amerika

Oleh Fadly Zikry
SHARE   :

Bak Drakor, Korsel Bingung Pilih China Atau Amerika
Pantau - Korea Selatan (Korsel) dilaporkan tengah kebingungan memilih antara China atau Amerika. Penyebabnya terkait pemblokiran Micron, produsen Chip asal Amerika Serikat (AS).

Sangat protektif, AS pun meminta Korsel tak kepincut ambil kesempatan. Pasalnya, Samsung Electronics dan SK Hynix bisa saja menggantikan peran Micron di China.

Pekan lalu, otoritas Korsel buka suara dan mengatakan tak bakal mengikuti perintah AS. Namun, laporan terbaru berbeda.

Menurut sumber, Korsel tak mau mengambil risiko dengan menantang AS. Pasalnya, kelanjutan operasional bisnis Korsel di China bergantung pada lisensi yang dijamin oleh Washington, dikutip dari South China Morning Post, Senin (29/5/2023).

Alhasil, AS memiliki kekuatan terhadap keputusan Korsel. Negara K-drama dan K-pop pun harus bijak dalam mengambil keputusan, agar hubungan bisnis dengan China dan AS sama-sama terjaga.

Diketahui, Korsel merupakan pemasok semikonduktor terbesar di China melalui Samsung dan SK Hynix. Sementara Micron menyokong chip yang digunakan di industri kritikal untuk keamanan nasional di China.

Jika Korsel mengambil ceruk yang sebelumnya diisi Micron, makan Samsung dan SK Hynix akan menang banyak.

Namun, Korsel selama ini menjalin hubungan baik dengan AS. Jika maruk, tak menutup kemungkinan AS akan mempersulit ruang gerak bisnis Korsel di masa mendatang.

Posisi Korsel memang serba salah. Hal ini diungkap Senior Director di Korea Economic institute, Troy Strangarone.

"Pemblokiran Micron meletakkan Korsel di posisi terburuk di antara China dan AS," ujarnya.

Jika Korsel menolak menggantikan posisi Micron di China, bisa jadi negeri yang dikuasai Xi Jinping tersebut bakal melayangkan penalti. Namun, jika mengisi posisi Micron, AS tentu akan bertindak tegas.

Hingga kini, otoritas Seoul masih mempertimbangkan sikap yang akan diambil.
Penulis :
Fadly Zikry

Terpopuler