
Pantau.com - Finlandia sedang mempertimbangkan untuk membangun tembok di perbatasan Finlandia-Rusia guna mencegah babi hutan, yang diyakini membawa wabah demam babi afrika.
Sirpa Thessler, seorang pejabat senior di Badan Sumber Daya Alam Finlandia mengatakan kepada lembaga siaran publik Yle, lembaga tersebut akan merancang berapa panjang tembok itu dan mempertimbangkan juga dampak ekologi terhadap hewan lain.
Penyelidikan telah diperintahkan oleh Kementerian Urusan Pertanian dan Kehutanan Finlandia dan mesti diselesaikan paling lambat pada akhir tahun ini.
Baca juga: Arab Saudi Mulai Terjangkit Penularan Wabah Kolera
Penyakit yang sangat menular tersebut telah mencapai beberapa daerah Rusia yang berbatasan dengan Finlandia. Meskipun demikian, penyakit itu tidak berbahaya untuk manusia.
Finlandia telah meningkatkan langkah pencegahan untuk menjaga hama babi. Hama babi juga dapat ditularkan melalui makanan yang dibawa oleh pelancong. Kampanye pun telah dilakukan di pelabuhan dengan memasang poster yang melarang produk berbahan daging dibawa masuk oleh wisatawan. Pasalnya, tak ada pengendalian bea-cukai resmi bagi penumpang yang memasuki Finlandia, kecuali yang langsung datang dari Rusia.
"Sekalipun cuma satu sosis yang dibawa dari daerah yang terinfeksi bisa fatal," kata katri Levonen, pejabat senior di Kementerian Pertanian kepada harian Maaseudun Tulevaisuus.
Ia menjelaskan, penularan itu paling cepat dilakukan melalui makanan, sementara penyebaran oleh kontak langsung dengan hewan tidak terlalu kencang.
Para pejabat Finlandia dan industri daging babi khawatir dengan berita bahwa demam babi telah mencapai Belgia pekan lalu.
Baca juga: Dua Orang Tumbang di Restoran Salisbury, Serangan Racun Novichok Kembali Mencuat
Penularan yang dilaporkan terjadi di wilayah paling barat itu sebelum mencapai Belgia ialah Republik Ceko. Levonen mengatakan lompatan dari Republik Ceko ke Belgia diperkirakan terjadi melalui makanan. Penularan di Republik Ceko telah terjadi karena babi hutan telah membuk satu kemasan limbah, kata wanita pejabat tersebut.
Jukka Rantala, ombudsman produksi hewani di Organisasi Produsen Pertanian Finlandia, mengatakan kepada Maaseudun tulevaisuus bahwa pendeteksian demam babi Afrika dapat mengakibatkan eksport babi hutan mengalami kemacetan.
"Kebanyakan daging babi akan tetap menjadi beban buat pasar Eropa. Masalah diperkirakan akan berada di pasar daging babi Eropa," kata Rantala.
- Penulis :
- Widji Ananta