
Pantau - Mahkamah Agung Rusia memutuskan gerakan LGBT tak diakui negara. Sebab, tiga tahun lalu konstitusi diubah dengan memperjelas bahwa pernikahan berarti persatuan antara seorang pria dan seorang wanita.
Dikutip dari BBC, Jumat (1/12/2023), keputusan itu berdasarkan sidang digelar secara tertutup pada Kamis (31/11), namun wartawan diperbolehkan masuk untuk mendengarkan putusan pengadilan.
Seorang perwakilan LGBT dari St Petersburg, Sergei Troshin, mengatakan keputusan ini bentuk penindakan. Dia menilai akan ada banyak orang yang akan bermigrasi dari Rusia.
"Ini benar-benar penindasan. Ada kepanikan di komunitas LGBT di Rusia. Banyak orang yang segera beremigrasi. Kata sebenarnya yang kami gunakan adalah evakuasi. Kami harus mengungsi dari negara kami sendiri. Ini mengerikan," kata Troshin.
Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas LGBT di Rusia semakin mendapat tekanan dari pihak berwenang. Pada tahun 2013, sebuah undang-undang disahkan yang melarang "propaganda [di antara anak di bawah umur] tentang hubungan seksual non-tradisional".
Tahun lalu, pembatasan tersebut diperluas ke semua kelompok umur di Rusia. Referensi mengenai kelompok LGBT telah dihapus dari buku, film, iklan dan acara TV. Awal bulan ini, salah satu saluran TV Rusia mengubah warna pelangi dalam video pop Korea Selatan, untuk menghindari tuduhan melanggar undang-undang "propaganda gay".
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Munjin