
Pantau - Kementerian Kehakiman Jepang mulai Februari ini mengizinkan narapidana (napi) pria untuk membeli atau menerima hadiah berupa produk kecantikan dan dua jenis produk lainnya, yang selama ini hanya diperbolehkan untuk narapidana wanita.
Sedangkan kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, tempat tidur, handuk, dan alat tulis dipinjamkan atau disediakan di penjara dan lembaga pemasyarakatan lainnya. Narapidana juga dapat membeli barang-barang untuk keperluan sehari-hari dengan uang yang mereka setorkan ke institusi ketika mereka dipenjara, atau menerima barang-barang tersebut dari keluarga dan orang lain.
Adapun barang-barang yang dapat dibeli atau diberikan sebagai hadiah ditentukan dalam arahan resmi kementerian, seperti sampo dan sapu tangan, diizinkan untuk pria dan wanita. Tetapi, lotion kecantikan dan produk perawatan kulit lainnya, handuk mandi, dan kondisioner rambut hanya diizinkan untuk wanita.
Menurut kementerian, peraturan tersebut mencerminkan bahwa barang-barang tersebut dianggap sebagai sesuatu yang umumnya hanya digunakan oleh wanita.
Namun, sebagian karena meningkatnya kesadaran akan kesetaraan gender dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pejabat kementerian menunjukkan bahwa tidak ada alasan rasional untuk membatasi penggunaannya hanya untuk perempuan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa mengizinkan narapidana pria untuk menggunakan barang-barang ini tidak akan menimbulkan masalah pada pertemuan para pejabat yang bertanggung jawab atas perawatan tahanan di seluruh negeri pada bulan September tahun lalu.
Pada 9 Januari, kementerian memberi tahu penjara dan lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh daerah tentang revisi instruksi tersebut.
Di bawah peraturan yang telah direvisi, penggunaan barang-barang seperti karet rambut dan pembalut wanita akan terus diizinkan hanya untuk wanita.
"Kesenjangan yang terlalu besar antara lingkungan di penjara dan dunia nyata akan menghambat reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat. Perlu untuk memberi mereka perlakuan yang sejalan dengan perubahan di masyarakat sejauh mungkin," kata seorang pejabat senior kementerian dikutip dari The Japan News.
[Sumber: The Japan News]
- Penulis :
- Abdan Muflih