Pantau.com - Untuk pertama kalinya Korea Utara, Korea Selatan, dan PBB akan bertemu. Pertemuan itu guna membahas demiliterisasi perbatasan duo Korea.
Pada September lalu, pimpinan keduanya telah mendukung perjanjian militer, yakni menciptakan latihan militer, penghapusan zona larangan terbang dekat perbatasan, serta pembersihan ranjau darat dan pos jaga dalam Zona Demiliterisasi (DMZ).
Melansir Reuters, Selasa (16/10/2018), seperti diberitakan kantor berita Yonhap, pertemuan itu akan mengevaluasi kemajuan dalam pembersihan ranjau darat dan pos jaga, penyesuaian perbatasan, serta verifikasi upaya demiliterisasi.
Baca juga: Kota Carcasonne Prancis Pasca Diterjang Banjir Bandang Tertinggi dalam 100 Tahun Terkahir
Pertemuan tersebut akan diadakan di Desa perbatasan Panjoumon yang dihadiri oleh tiga perwakilan korut, korsel serta PBB.
Korut dan Korsel telah setuju untuk membuka kembali rel dan jalan penghubung antar kedua negara pada Senin (15 Oktober 2018), meskipun AS menyayangkan hal tersebut. Kata AS, mencairnya Korut dan Korsel akan merusak upaya guna menekan Korut dalam menyerahkan senjata nuklir.
Korut dan Korsel secara teknis masih berperang karena perang tahun 1950 hingga 1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian damai.
Baca juga: Kim Jong Un Tolak Berikan Situs Nuklir Korut kepada Amerika Serikat, Panas Lagi?
- Penulis :
- Noor Pratiwi
