
Pantau - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) memutuskan untuk melanjutkan Konferensi Internasional Tingkat Tinggi mengenai solusi dua negara pada 22 September 2025, sebagai upaya menghidupkan kembali proses perdamaian di Timur Tengah.
Diusulkan Arab Saudi, Dihadiri Banyak Pemimpin Dunia
Keputusan ini diambil pada Jumat, 5 September 2025, melalui adopsi keputusan lisan yang diusulkan oleh Arab Saudi.
Isi keputusan mencakup dimulainya kembali Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.
Langkah ini diambil setelah proses perdamaian sempat tertunda selama musim panas akibat meningkatnya kekerasan di kawasan Gaza dan sekitarnya.
Melanjutkan konferensi selama pekan tingkat tinggi UNGA dianggap strategis karena membuka peluang lebih besar bagi para kepala negara dan pemerintahan untuk hadir.
AS dan Israel Mundur, Kritik Konferensi sebagai Pro-Hamas
Tak lama setelah keputusan diadopsi, Israel dan Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka menarik diri dari konferensi tersebut.
Keduanya menilai bahwa kelanjutan konferensi justru akan memperpanjang konflik di Gaza dan memperkuat posisi kelompok Hamas.
Wakil penasihat politik misi AS untuk PBB, Ting Wu, menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan berpartisipasi dalam forum ini.
Hingga kini, belum ada kepastian apakah Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan hadir secara langsung dalam konferensi tersebut.
Ketidakpastian tersebut disebabkan oleh larangan visa yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap sejumlah pejabat Palestina.
- Penulis :
- Aditya Yohan