
Pantau - Pejabat Konsulat Jenderal Korea Selatan di Atlanta mulai menemui pekerja yang ditahan akibat penindakan imigrasi Amerika Serikat di lokasi pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik Korea Selatan.
Pertemuan Konsulat dengan Pekerja yang Ditahan
Pertemuan dilakukan di pusat penahanan imigrasi di Folkston, setelah otoritas imigrasi AS menangkap mereka pada Kamis, 4 September, di lokasi pembangunan pabrik yang dioperasikan Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd. di Bryan, Georgia.
Total 475 orang ditangkap, dengan lebih dari 300 di antaranya adalah warga negara Korea Selatan.
Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) menyatakan para pekerja ditemukan bekerja secara ilegal, termasuk pemegang visa jangka pendek atau visa wisata yang tidak memperbolehkan mereka bekerja.
Seorang pejabat tim bantuan lapangan pemerintah Korea Selatan menyampaikan, "Selama konsultasi, para konsul pada dasarnya memeriksa apakah ada isu kemanusiaan atau ketidaknyamanan, dan meminta pihak AS untuk memastikan bahwa hal-hal semacam tersebut tidak terjadi."
Tim bantuan lapangan dipimpin oleh Cho Ki-joong, Konsul Jenderal di Kedutaan Besar Korea di Washington, yang fokus memastikan pembebasan warga Korea sesegera mungkin di tengah kekhawatiran proses investigasi berlarut-larut.
Respons Pemerintah Korea dan Amerika Serikat
Pada hari yang sama, Cho mengunjungi pejabat di Pusat Proses ICE Folkston.
Cho menyatakan, "Saya meminta mereka untuk memperhatikan warga negara kami sebaik mungkin agar mereka tidak mengalami ketidaknyamanan selama berada di pusat penahanan."
Ia menambahkan staf konsuler belum bisa menemui seluruh warga Korea yang ditahan, sehingga pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Minggu pagi waktu setempat.
Saat ditanya tentang perkiraan pembebasan para tahanan, Cho menjawab, "Tidak ada hal yang bisa kami bicarakan saat ini."
Menurut pejabat AS, tahanan di pusat ICE Folkston akan dipindahkan berdasarkan kondisi masing-masing individu.
Pejabat AS menyebut penggerebekan Kamis sebagai "operasi penegakan hukum terbesar di satu lokasi dalam sejarah Investigasi Keamanan Dalam Negeri."
Presiden AS Donald Trump pada Jumat menyatakan dukungan terhadap operasi ICE tersebut dan menyebut para tahanan sebagai "imigran ilegal."
ICE merilis video pendek dari penggerebekan di pabrik Korea, memperlihatkan pekerja dari Korea maupun negara lain diperiksa, diborgol dengan borgol dan rantai logam, lalu dimasukkan ke kendaraan “pengangkut narapidana.”
- Penulis :
- Leon Weldrick