
Pantau - Serangan udara Israel dilaporkan menyasar pasokan bantuan kemanusiaan di Rafah, Gaza selatan, Senin (24/6/2024) waktu setempat.
Setidaknya, 11 warga Palestina dikabarkan tewas dalam dua serangan udara Israel tersebut, menyusul tank-tank Israel maju lebih jauh di wilayah tersebut.
Tim medis mengungkapkan, satu serangan menyasar pusat distribusi makanan di Kota Gaza, tak jauh dari kamp pengungsian Shati. Dilaporkan, 3 orang tewas.
Sementara serangan lainnya menyasar di dekat kota Bani Suhaila, Gaza selatan, dan menewaskan 8 warga Palestina, termasuk para penjaga pengawal truk-truk bantuan kemanusiaan.
Hingga kini belum ada respons dari Israel yang menyangkal menyerang pasokan bantuan dan menuding kelompok militan membahayakan warga sipil dengan beroperasi di antara mereka.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Gaza menuturkan, serangan udara Israel di klinik medis Kota Gaza menewaskan direktur Departemen Ambulans dan Darurat Gaza.
Milier Israel mengklaim serangan itu menewaskan komandan senior Hamas. Kemenkes Palestina menegaskan, tewasnya Hani al-Jaafarawi mengakibatkan jumlah staf medis tewas bertambah menjadi 500 orang sejak serangan 7 Oktober 2023. Dilaporkan juga, 300 orang sejauh ini sudah ditahan.
Militer Israel menyebut serangan tersebut menargetkan Mohammad Salah, yang diklaim bertanggungjawab atas perkembangan persenjataan Hamas.
Sementara di Rafah, dekat perbatasan Mesir-Gaza, tentara Israel menguasai wilayah timur, selatan, dan pusat kota menggencarkan serangan ke barat dan utara. Hal tersebut diungkapkan warga setempat yang mendeskripsikan perang sengit.
Diberitakan seblumnya, jumlah korban tewas pascainsiden serangan Israel ke tenda-tenda pengungsian di lingkungan Al-Mawasi, Rafah, Jalur Gaza selatan bertambah menjadi 25 orang. Sementara itu dilaporkan juga 50 orang lainnya terluka.
"Sebanyak 25 martir dan 50 korban luka akibat serangan Israel yang menghantam tenda-tenda pengungsi di Mawasi, Rafah," ungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina dari kawasan yang terkepung itu tersebut melalui Telegram, dikutip Sabtu (22/6/2024).
Pada 7 Oktober 2023, Hamas meluncurkan serangan skala besar lintas batas ke Israel serta menyerang kawasan pemukiman dan markas militer. Hampir 1.200 orang terbunuh dalam serangan Hamas tersebut dan sekitar 240 orang disandera.
Israel meluncurkan serangan balasan, memerintahkan blokade penuh terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah Palestina yang terkepung itu dengan tujuan memusnahkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Lebih dari 37.300 orang tewas dan lebih dari 85.300 orang lainnya terluka dalam operasi militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menurut pemerintahan setempat.
- Penulis :
- Khalied Malvino