
Pantau.com - Kemunculan awan di Mars membantu para ilmuan dalam mengukur identitas partikel-partikel yang menggantung di atmosfer Mars dan mempredikasi badai debu di planet merah itu.
Para astronom telah melihat jejak uap putih membentang sepanjang gunung api yang sudah tidak aktif di garis Khatulistiwa Mars.
Melansir Sputnik, Jumat (26/10/2018), diyakini bahwa peristiwa itu adalah tanda letusan, tetapi melihat planet merah dikenal sebagai planet yang dingin, ilmuan akan mencari penjelasan fenomena ini. Karena mereka telah melihat fenomena ini sebelumnya.
Baca juga: Fenomena Aneh Ketika Gunung Es Muncul di Antartika, NASA Beri Penjelasan
Sebesar 1.500 kilometer uap mengepul di atas Arsia Mons yang tertangkap oleh Mars Express yang sedang mengorbit pada 13 September.
Meskipun uap seolah-olah tampak dari atas gunung, namun para peneliti di European Space Agency percaya bahwa fenomena tersebut hanyalah ilusi optik, karena Mars tidak memiliki catatan letusan tunggal selama jutaan tahun.
Jadi, apakah itu?
Meteorologi menyebut fenomena itu sebagai sebuah awan orografis, yang biasa terlihat di sisi pegunungan ketika udara padat mengalir ke permukaan dan mendingin, memungkinkan kelembaban untuk menyingkat partikel debu.
Dalam beberapa tahun, awan dingin yang memiliki kelembapan yang tinggi bergerak ke sisi gunung berapi. Gambar yang serupa diambil oleh Mars Express di tahun 2009, 2012. dan 2015. Melihat hal ini terjadi lagi, bukan hal yang mengherankan.
Kemunculan awan akan membantu para ilmuan dalam mengukur densitas partikel-partikel yang menggantung di atmosfer Mars.
Badai debu yang terjadi pada awal tahun ini memberikan ilmuawan wawasan baru bagaimana debu bisa mengendam di Mars untuk mencakup informasi ke depan.
Baca juga: Sekitar 1.400.000 Meter Kubik Gletser Telah Mencair Dalam Satu Tahun, Swiss dalam Bahaya
- Penulis :
- Noor Pratiwi