Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Desak Maduro Akui Oposisi Menang Pilpres Venezuela

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

AS Desak Maduro Akui Oposisi Menang Pilpres Venezuela
Foto: Kandidat capres oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia berpidato di hadapan para pendukungnya dalam kampanye di Caracas pada Selasa (30/7/2024). (Getty)

Pantau - Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan komunitas internasional untuk mengakui calon presiden dari kubu oposisi Edmundo Gonzales sebagai pemenang Pilpres 28 Juli 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Biro urusan Belahan Bumi Barat Departemen Luar Negeri AS Brian A. Nichols dalam rapat Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) pada Rabu (31/7/2024).

"Maduro dan perwakilannya harus mengakui Edmundo Gonzales Urrutia sebagai pemenang ... pemilihan presiden. Dengan bukti-bukti yang ada pun, pemimpin dunia harus mengakui kemenangan besar Gonzales dalam pemilu," ucap Nichols, dikutip Kamis (1/8/2024).

Pilpres Venezuela dimenangkan Maduro, menjabat sebagai presiden sejak 2013, yang meraih 51 persen suara. Hasil Pilpres Venezuela itu lantas memicu demonstrasi di ibu kota Caracas dan kota-kota lainnya.

Baca juga: Maduro Tegaskan Oposisi Gak Bakal Bisa Ciptakan Krisis Politik di Venezuela

Kubu oposisi Venezuela juga menyatakan Gonzales adalah pemenang sebenarnya dalam Pilpres berdasarkan penghitungan mandiri.

Meski di tengah desakan untuk merespons hasil Pilpres Venezuela yang dimenangi Maduro -- berdasarkan hasil resmi otoritas pemilu setempat -- OAS gagal mengadopsi resolusi untuk mendesak Venezuela memastikan transparansi pemilu secara menyeluruh dalam rapat Rabu tersebut.

Hanya 17 negara anggota OAS yang mendukung rancangan resolusi tersebut, selisih satu dari ambang batas 18 suara untuk pengesahannya. Walaupun tak ada negara anggota yang menolak resolusi itu, sebanyak 11 negara menyatakan abstain.

Baca juga: Oposisi Tolak Kemenangan Maduro di Pilpres Venezuela

Padahal, rancangan resolusi tersebut hanya mendesak Venezuela memastikan transparansi demi menjaga kredibilitas Pilpres dan tidak mencakup klausul yang menolak hasil pemilu negara itu.

"Kami tetap menyerukan transparansi dan dirilisnya hasil pemilu yang akurat dan rinci (di Venezuela)," tulis Nichols dalam pernyataannya di akun X-nya.

Pemerintah Venezuela juga menuduh sejumlah negara ikut campur dalam Pilpres, terutama setelah muncul peryataan tidak mengakui penghitungan suara.

Sumber: Sputni

Penulis :
Khalied Malvino