Pantau - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengecam keras pembunuhan tokoh pejuang Palestina, Ismail Haniyeh yang dilakukan oleh Israel.
Menurutnya, tindakan ini membuktikan bahwa Israel tidak menginginkan perdamaian yang telah diupayakan oleh berbagai pihak.
"Pembunuhan Ismail oleh Israel adalah tindakan provokatif yang menyulut perang lebih luas. Hal ini semakin menegaskan watak Israel sebagai penjajah," kata Jazuli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Jazuli menilai, di tengah upaya dunia untuk mendorong perdamaian yang lebih permanen, Israel terus menggagalkan upaya tersebut.
Ia menegaskan, tindakan Israel menunjukkan watak penjajah yang biadab dan tidak memiliki legitimasi moral untuk mewujudkan perdamaian.
"Israel adalah biang kerok semua tragedi kemanusiaan dan gejolak dunia. Israel melanggar Diktum Piagam PBB, menentang berbagai resolusi PBB, melanggar HAM, dan menyalahi hampir semua pasal hukum internasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Jazuli mengingatkan bahwa pejabat Israel telah dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai penjahat kemanusiaan.
Selain itu, Mahkamah Internasional (ICJ) telah memutuskan bahwa tindakan pendudukan Israel di Palestina ilegal dan harus segera dihentikan.
Jazuli sangat menyesalkan bahwa organisasi internasional seperti PBB, termasuk negara-negara besar di Barat, gagal menghentikan kebiadaban dan penjajahan yang dilakukan Israel meskipun instrumen hukum internasional tersedia.
"PBB dan negara-negara berpengaruh gagal menghentikan agresi Israel termasuk gagal mencegah pembunuhan terhadap tokoh seperti Ismail Haniyeh yang terus berkeliling dunia, melakukan diplomasi internasional untuk mewujudkan perdamaian di Palestina," tambahnya.
Meski demikian, Jazuli menegaskan bahwa gugurnya Ismail Haniyeh tidak akan menyurutkan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Sebaliknya, pembunuhan ini justru akan mengobarkan semangat untuk segera memerdekakan Palestina dari cengkeraman penjajah Israel.
"Pembunuhan atas tokoh politik dan pejuang Palestina ini akan semakin memanaskan situasi politik dan konflik di kawasan Timur Tengah dan menjauhkan upaya perdamaian dan stabilitas dunia," ujar Jazuli.
- Penulis :
- Aditya Andreas
