1.540 Orang Tewas Akibat Serangan Lebanon sejak Oktober 2023

Pantau - Pemerintah Lebanon mengungkapkan, jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke seluruh negara itu mencapai 1.540 orang sejak Oktober 2023.

Unit Manajemen Risiko Bencana dalam sebuah laporannya dikutip Jumat (27/9/2024) menyatakan, jumlah korban luka mencapai 5.410 orang dan "jumlah pengungsi yang terdaftar di tempat penampungan yang disetujui meningkat menjadi 77.100 orang hingga Rabu sore (waktu setempat)."

Laporan itu menyebutkan, tempat penampungan di fasilitas umum telah meningkat menjadi 565, termasuk sekolah umum, kompleks pendidikan, lembaga kejuruan dan pusat pertanian.

Mereka mencatat, ribuan orang lainnya telah melakukan perjalanan melalui udara atau melintasi wilayah Lebanon ke Suriah, dan badan tersebut memperkirakan jumlah sebenarnya jauh melebihi jumlah resmi.

Pernyataan itu mengindikasikan, selama dua hari terakhir, otoritas Keamanan Umum mencatat masuknya 15.600 warga Suriah dan 16.130 warga Lebanon ke wilayah Suriah.

Mengenai serangan Israel, laporan itu menyebut sejak Senin (23/9/2024), telah ada 7.034 serangan udara atau pengeboman, 248 bom fosfor dan 133 kejadian baku tembak.

Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi dalam serangan yang menewaskan sedikitnya 677 korban dan melukai lebih dari 2.500 orang, menurut angka yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon.

Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza. Tercatat, serangan Israel di wilayah Palestina itu menewaskan lebih dari 41.500 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas dari Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.

Masyarakat internasional (ICJ) memperingatkan Israel untuk tak melakukan serangan terhadap Lebanon. Pasalnya, serangan itu memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik Jalur Gaza secara regional. (Anadolu-OANA)