
Pantau - Kelompok Kiri Parlemen Eropa mengutuk serangan Israel terhadap Lebanon seraya menyatakan negara Zionis itu telah menjerumuskan seluruh wilayah Lebanon ke dalam kesengsaraan.
“Pemerintah sayap kanan Israel menjerumuskan seluruh wilayah ke dalam kesengsaraan dan kekacauan, dengan keterlibatan-dan dalam beberapa kasus dukungan-dari sekutu-sekutu Baratnya,” ungkap Kelompok Kiri Parlemen Eropa, dikutip Rabu (25/9/2024).
Kelompok itu menuturkan, serangan Israel pada Senin (23/9/2024) mengabaikan kedaulatan Lebanon, hak asasi manusia (HAM), dan hukum internasional dengan bom yang menghantam warga sipil, daerah pemukiman, personel medis, hingga ambulans.
Menyerukan penangguhan perjanjian perdagangan dan asosiasi Uni Eropa dengan Israel dan segera melakukan embargo senjata tanpa syarat terhadap Israel, kelompok ini mendesak Uni Eropa untuk segera mengambil tindakan.
BACA JUGA: Serangan Israel ke Lebanon Picu Destabilisasi Timur Tengah
“Berapa banyak nyawa yang harus hilang agar masyarakat internasional dapat bertindak? Eropa tidak bisa ikut serta dalam pembantaian ini. Uni Eropa harus bertindak sekarang,” demikian pernyataan Kelompok Kiri Parlemen Eropa.
Sementara itu. anggota parlemen Eropa dari Partai Sayap Kiri Yunani Syriza, Kostas Arvanitis mengomentari kepemimpinan Eropa terus mempertahankan kebungkaman munafik tentang kejahatan perang pemerintah Israel sayap kanan di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu dan tidak bertanggung jawab terhadap Ukraina.
Hal senada disampaikan Irene Montero dari partai sayap kiri Podemos di Spanyol. Menurutnya, martabat umat manusia bergantung pada kemampuan menghentikan para penjahat genosida, meski mereka mendapat dukungan tanpa rasa malu dari para elit di Eropa.
Menegaskan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, Marc Botenga dari Partai Pekerja Belgia (PTB) menambahkan warga sipil bukanlah sasaran dan Uni Eropa tidak bisa lagi tinggal diam.
BACA JUGA: Tegas! Albanese Tuding Netanyahu Targetkan Warga Sipil di Lebanon
“Kita harus menghentikan kengerian ini sekarang,” ucap Botenga
Tentara Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin (23/9/2024) pagi, menewaskan lebih dari 560 orang, termasuk 95 perempuan dan 50 anak-anak, dan melukai 1.835 lainnya, menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad.
“Mayoritas korban serangan Israel adalah warga sipil yang tidak berdaya di rumah mereka. Ini membantah tuduhan Israel yang dikatakan menargetkan pejuang,” ungkap Abiad. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino