HOME  ⁄  Internasional

PBB Tolak Niat Israel Invasi Darat ke Lebanon

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

PBB Tolak Niat Israel Invasi Darat ke Lebanon
Foto: Juru bicara (Jubir) PBB, Stephane Dujarric. (Getty)

Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan atas memburuknya situasi di Lebanon di tengah meningkatnya serangan Israel, seraya menambahkan bahwa pihaknya menentang niat Israel yang dilaporkan akan melancarkan serangan darat ke Lebanon.

Sekjen PBB Antonio Guterres "tetap sangat prihatin dengan konsekuensi kemanusiaan dari peristiwa yang terjadi di Lebanon," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers, dikutip Selasa (1/10/2024).

Menekankan seruan Guterres kepada semua pihak untuk menahan diri dan meredakan ketegangan, Dujarric juga menekankan perlunya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Resolusi yang diadopsi pada 11 Agustus 2006 itu menyerukan penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru (perbatasan de facto Lebanon-Israel) dan Sungai Litani.

Resolusi itu juga hanya mengizinkan tentara Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk memiliki senjata dan peralatan militer di daerah tersebut. Dujarric mengatakan Guterres dan timnya terus berhubungan dengan mereka yang berada di lapangan dan terus mencari solusi diplomatik.

Dia mengatakan personel PBB di sepanjang 'Garis Biru' terus menjalankan tugas mereka, tetapi konflik telah membatasi operasi mereka. Dujarric mengatakan bahwa warga sipil adalah yang paling terpengaruh oleh meningkatnya ketegangan.

"Seruan cepat baru akan diluncurkan besok, Selasa, yang akan berfungsi untuk memobilisasi sumber daya tambahan bagi Lebanon guna memenuhi kebutuhan sekitar satu juta orang yang terkena dampak krisis yang semakin meningkat," katanya.

Dia menambahkan, sumber daya tambahan itu juga akan digunakan untuk memenuhi mereka yang melakukan eksodus massal dari Lebanon selatan, di sepanjang perbatasan dengan Israel.

Saat ditanya apakah PBB akan meminta Israel untuk menahan diri dari serangan darat, Dujarric berkata: "Sekretaris Jenderal telah meminta hal tersebut dan akan terus melakukannya. Kami tidak ingin melihat segala bentuk invasi darat."

Sejak 23 September 2024, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 900 orang dan melukai lebih dari 2.700 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa komandan Hizbullah tewas akibat serangan Israel, termasuk pemimpinnya Hassan Nasrallah.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz menekankan, Tel Aviv hanya akan menerima gencatan senjata di Lebanon jika HIzbullah didorong menjauh perbatasan ke utara Sungai Litani dan dilucuti senjatanya.

Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza. Tercatat, serangan Israel di wilayah kantong Palestina itu menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Masyarakat internasional mewanti-wanti serangan Israel di Lebanon bisa memicu eskalasi konflik Jalur Gaza menjadi perang kawasan yang lebih luas. (Anadolu)

  BACA JUGA:
  Diserang Israel, Ratusan Ribu Warga Mengungsi dari Lebanon ke Suriah
  Tragis! 5 Anak Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Selatan
Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler