
Pantau - Sekitar 100.000 warga melarikan diri dari Lebanon ke Suriah menyusul serangan Israel yang terus berlanjut, demikian disampaikan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi, Senin (30/9/2024).
“Jumlah orang yang telah melintasi perbatasan ke Suriah dari Lebanon untuk menghindari serangan udara Israel, baik warga Lebanon maupun Suriah, telah mencapai 100.000 orang. Aliran pengungsi terus berlanjut,” cuitnya di X.
“UNHCR (Badan Pengungsi PBB) hadir di empat titik perlintasan bersama otoritas lokal dan @SYRedCrescent untuk mendukung kedatangan baru,” sambungnya.
Sejak 23 September 2024, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai target-target Hizbullah di seluruh Lebanon. Akibatnya, lebih dari 900 orang tewas dan lebih dari 2.700 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon.
Beberapa komandan Hizbullah juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, termasuk Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah. Dia tewas akibat serangan udara di Beirut pada Jumat (27/9/2024).
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam peperangan lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza. Dilaporkan, serangan itu menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
Komunitas internasional pun mewanti-wanti serangan Israel di Lebanon bisa memicu eskalasi konflik di Jalur Gaza menjadi perang regional yang lebih luas. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino