
Pantau - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyambut baik terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), menggambarkan situasi ini sebagai "awal baru" dalam hubungan kedua negara, kendati pada masa jabatan pertama Trump hubungan diplomatik antara Caracas dan Washington terputus.
"Di pemerintahan pertamanya, hubungan dengan Presiden Donald Trump tidak berjalan baik bagi kami. Ini adalah awal yang baru yang kami harap menjadi kemenangan bersama, baik bagi Amerika Serikat maupun Venezuela," ujar Maduro dalam siaran televisi, dikutip Kamis (7/11/2024).
Pemerintah Venezuela sebelumnya telah menyampaikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangan dalam Pilpres AS pada Selasa (5/11/2024) lalu, sembari menyatakan kesiapan untuk membangun hubungan baik.
Caracas memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington pada 2019 setelah AS mengakui Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela, sebagai presiden sementara.
Baca juga: Tegas! Uni Eropa Tolak Legitimasi Maduro Pascapilpres Venezuela
AS dan sejumlah negara lainnya mengambil langkah tersebut setelah pemilu di Venezuela pada 2018 yang menetapkan Maduro sebagai pemenang, meskipun banyak tuduhan kecurangan dalam proses tersebut.
Pada masa jabatannya yang pertama, Trump memimpin upaya internasional untuk menekan Maduro agar mundur, termasuk dengan menerapkan sanksi besar-besaran pada sektor minyak, sumber ekonomi utama Venezuela.
Sanksi tersebut kemudian dilonggarkan oleh Presiden Joe Biden, namun pemerintahannya tetap menolak mengakui kemenangan Maduro dalam pemilu Juli 2024 yang juga penuh dengan tuduhan kecurangan.
Washington menganggap Edmundo Gonzalez Urrutia, kandidat oposisi yang mengasingkan diri ke Spanyol setelah mendapat ancaman penangkapan, sebagai pemenang yang sah. Gonzalez Urrutia dan tokoh oposisi Maria Corina Machado juga turut menyampaikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya. (AFP)
- Penulis :
- Khalied Malvino