
Pantau - Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara tampaknya sedang melakukan pemblokiran sinyal GPS di sepanjang perbatasan kedua negara.
Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat militer pada Sabtu (15/11/2024), yang menyebutkan bahwa gangguan sinyal ini diyakini terkait dengan latihan militer Korea Utara untuk menghadapi ancaman dari pesawat nirawak (drone).
Baca Juga: Teka-teki Keterlibatan Pasukan Korea Utara dalam Perang Ukraina
"Korea Utara telah berusaha memblokir sinyal GPS selama delapan hari berturut-turut, dari 8 hingga 15 November." Menurut pejabat tersebut.
Awalnya, pemblokiran ini terjadi di Kepulauan Barat Laut, namun sejak Kamis (14/11/2024), dampaknya meluas hingga ke Provinsi Gyeonggi dan Gangwon Utara.
Korea Utara sebelumnya juga melakukan pemblokiran sinyal di sekitar pulau-pulau perbatasan barat laut antara 29 Mei dan 2 Juni.
Namun, pemblokiran yang terjadi bulan ini tampaknya lebih terfokus pada latihan militer untuk merespons drone, berbeda dengan serangan sebelumnya yang lebih kuat dan menyasar langsung Korea Selatan.
Pada bulan Juni, Korea Selatan mengangkat isu pemblokiran GPS ini kepada 3 lembaga internasional, yaitu Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU), Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dan Organisasi Maritim Internasional (IMO), untuk meminta tindakan tegas terhadap provokasi tersebut. Korea Utara adalah anggota dari ketiga organisasi tersebut.
Baca Juga: NATO Ingin Atasi Ancaman Korea Utara-Rusia Bersama Trump
Sebagai respons, ICAO mengeluarkan keputusan yang menyuarakan kekhawatiran serius mengenai
pemblokiran sinyal navigasi GPS oleh Korea Utara, dan untuk pertama kalinya menyebut negara tersebut secara spesifik.
Dengan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, pemblokiran sinyal GPS ini dapat berdampak signifikan terhadap keamanan penerbangan dan navigasi di wilayah tersebut.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki