
Pantau - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Mark Rutte menyatakan, berniat untuk bekerja sama dengan mantan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam menghadapi "perkembangan berbahaya" yang terkait dengan keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia di Ukraina.
"Apa yang semakin terlihat adalah Korea Utara, Iran, China, dan tentu saja Rusia bekerja sama melawan Ukraina," tegasnya dalam pernyataan kepada wartawan pada pertemuan para pemimpin Eropa di Budapest, Kamis (7/11/2024).
Lebih lanjut, Rutte memperingatkan aliansi tersebut tak hanya menjadi ancaman bagi bagian Eropa dari NATO, tetapi juga bagi AS.
"Karena Rusia sedang mengirimkan teknologi terbaru ke Korea Utara," ucap Rutte.
Baca juga: Tentara Korea Utara Terlibat Pertama Kali dalam Perang Rusia
"Saya berharap dapat duduk bersama Donald Trump untuk membahas bagaimana kita dapat menghadapi ancaman ini secara bersama-sama," sambungnya.
Korea Utara telah menjadi salah satu pendukung terbesar ofensif Rusia di Ukraina, dengan Barat lama menuduh Pyongyang memasok amunisi dan rudal ke Moskow.
Berdasarkan laporan intelijen, negara-negara Barat kini mempercayai bahwa Pyongyang telah mengerahkan sekitar 10.000 tentaranya ke Rusia, yang menunjukkan keterlibatan lebih dalam dalam konflik tersebut.
Sementara itu, Iran juga dituduh memasok Rusia dengan rudal dan drone, sedangkan China diduga membantu Moskow menghindari sanksi Barat terkait teknologi yang digunakan dalam perang melawan Ukraina. (AFP)
- Penulis :
- Khalied Malvino