
Pantau - Tentara Korea Utara yang bergabung dengan pasukan Vladimir Putin dilaporkan telah diserang untuk pertama kalinya, menurut pejabat Kyiv.
Kepala departemen kontra-disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Andrii Kovalenko mengungkapkan, pasukan Korea Utara yang ditempatkan di wilayah Kursk, Rusia, telah menghadapi serangan, meskipun tak memerinci lebih dalam.
"Militer DPRK pertama sudah terkena tembakan di wilayah Kursk," tulisnya dalam unggahannya di akun Telegram, yang merujuk pada nama Korea Utara dan oblast Rusia tempat Ukraina melakukan serangan mendadak pada bulan Agustus 2024.
Diprediksi ada antara 8.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara di wilayah Rusia, meskipun efektivitas mereka masih dipertanyakan.
Baca juga: Ukraina Serang Pasukan Korea Utara, Ketegangan Meningkat
Analisis geopolitik dan veteran militer Ukraina, Viktor Kovalenko menyatakan, Putin berharap kehadiran tentara Korea Utara akan mendorong Washington untuk menerapkan pembatasan lebih lanjut terhadap Ukraina untuk mencegah eskalasi.
Namun, Kyiv terus menyerang pasukan Rusia di dalam Ukraina dan wilayah Kursk, menunjukkan bahwa penghapusan kekuatan Korea Utara tidak akan menyebabkan eskalasi yang signifikan.
Pengumuman Kyiv tentang keterlibatan tentara Korea Utara di medan perang merupakan hasil perjalanan yang berlangsung berbulan-bulan, menurut Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS).
NIS menginformasikan bahwa mereka mendeteksi pergerakan tentara Korea Utara ke Rusia sejak 18 Maret. Pada awal Agustus 2024, Wakil Direktur Departemen Amunisi Korea Utara, Kim Jong-sik dikabarkan telah mengunjungi lokasi peluncuran rudal KN-23 dekat garis depan Rusia-Ukraina bersama pejabat militer Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua, Jepang Siaga
Tentara khusus Korea Utara juga terdeteksi dikirim ke Rusia melalui kapal angkut Angkatan Laut Rusia, yang mengonfirmasi partisipasi militer Korea Utara dalam perang.
Pada Oktober 2024, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengkonfirmasi pengiriman pasukan tersebut, yang dipindahkan dengan kapal antara awal dan pertengahan Oktober 2024 dari wilayah Wonsan, Korea Utara, ke Rusia timur.
NIS melaporkan, kapal pendarat dan fregat telah memindahkan sekitar 1.500 tentara khusus Korea Utara ke Vladivostok, yang merupakan masuknya armada angkatan laut Rusia ke perairan Korea Utara sejak 1990. Pesawat Angkatan Udara Rusia juga terbang antara Vladivostok dan Pyongyang.
Tentara Korea Utara didistribusikan di Vladivostok, serta kota-kota jauh lainnya seperti Ussuriysk, Khabarovsk, dan Blagoveshchensk untuk pelatihan pada Oktober 2024.
Baca juga: Korut Kecam 'Kecerobohan' Ukraina dan Korsel, Peringatkan Provokasi Militer
Sementara itu, pada Kamis (24/10/2024), Kyodo News Agency mengutip sumber militer Ukraina bahwa 2.000 tentara Korea Utara sedang dipindahkan ke Rusia barat setelah menjalani pelatihan.
Rekan senior di Foundation for the Defense of Democracies, Mark Montgomery menyatakan, kehadiran tentara Korea Utara tak bakal memberi perbedaan signifikan terhadap kekuatan tempur Rusia saat ini.
"Apa yang membunuh orang Ukraina adalah artileri Rusia, yang dalam hal ini adalah artileri Korea Utara," katanya, seraya merujuk pada jutaan amunisi yang disuplai Pyongyang ke Moskow.
Menurutnya, tentara Korea Utara "adalah masalah, tetapi dengan laju pembakaran saat ini 1.100 orang per hari, itu hanya bertahan selama 10 hari pertempuran." Newsweek telah menghubungi Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia untuk memberikan komentar. (Newsweek)
- Penulis :
- Khalied Malvino