
Pantau - Militer Ukraina melakukan serangan terhadap pasukan Korea Utara untuk pertama kalinya sejak dikerahkan di wilayah perbatasan Rusia. Kepala Pusat Pemberantasan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko mengonfirmasi insiden ini melalui Telegram, Senin (4/11/2024).
"Pasukan Korea Utara pertama telah menjadi sasaran tembakan di wilayah Kursk," ujarnya. Namun, Kovalenko tak memerinci terkait peristiwa tersebut.
Pengiriman sekitar 10.000 tentara Korea Utara, termasuk dari pasukan khusus elite, menuju Rusia telah dipandang sebagai "eskalasi signifikan" dalam perang Kremlin terhadap Ukraina, menurut Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.
Sejak Agustus 2024, Rusia meningkatkan serangannya di timur Ukraina dan berusaha mengusir pasukan Ukraina dari Kursk, di mana pasukan Kyiv berhasil merebut wilayah dalam sebuah serangan mendadak.
Pasukan Kremlin telah berhasil menangkis serangan balik Ukraina sekitar 20 kilometer dari kota Sudzha, yang merupakan pusat transportasi gas penting.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua, Jepang Siaga
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengkritik negara-negara Barat karena tidak memberikan senjata yang sangat dibutuhkan dan tidak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang target militer di dalam wilayah Rusia.
“Alih-alih memberikan kemampuan jarak jauh yang sangat dibutuhkan, Amerika mengamati, Inggris mengamati, Jerman mengamati,” ungkap Zelenskyy dalam pidato harian pada Jumat, (1/11/2024).
“Semua orang hanya menunggu militer Korea Utara mulai menargetkan orang Ukraina," sambungnya.
Selain itu, Rusia juga meningkatkan serangan udara terhadap beberapa kota besar di Ukraina, dengan lebih dari 900 bom dijatuhkan dan 30 rudal serta hampir 500 drone Shahed diluncurkan ke Ukraina hanya dalam minggu terakhir bulan Oktober.
Zelenskyy menambahkan, sebagian besar serangan tersebut menargetkan infrastruktur sipil dan kritis. Pada Senin (4/11/2024) pagi, pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan 50 dari 80 drone di sembilan wilayah, sementara serangan rudal balistik dan bom panduan di wilayah Kharkiv dan Dnipropetrovsk menewaskan tiga orang dan melukai 13 lainnya.
Sumber: Bloomberg
- Penulis :
- Khalied Malvino