
Pantau - Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Pengumuman dilakukan secara daring melalui pernyataan resmi yang disampaikan langsung oleh Yoon.
Dalam pernyataannya, Yoon menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh rekan di partai atas dukungan selama ini.
Ia menyebut keputusan tersebut sebagai langkah terbaik untuk membantu memenangkan pemilihan presiden dan menjaga keberlangsungan demokrasi liberal di Korea Selatan.
Langkah ini juga merespons seruan agar Yoon mundur dari partai guna menarik simpati pemilih yang belum menentukan pilihan menjelang pilpres 3 Juni 2025.
Seruan tersebut muncul akibat berbagai kegagalan politik yang menimpa Yoon, termasuk kegagalan mengesahkan undang-undang darurat militer, proses pemakzulannya, serta pemberhentian permanen dari jabatan presiden.
Dukungan untuk Kim Moon-soo di Tengah Keterpurukan Elektoral
Yoon mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan penuh kepada calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat, Kim Moon-soo.
Ia juga mengimbau rakyat Korea Selatan agar menggunakan hak suara mereka pada 3 Juni untuk menjaga kebebasan, kedaulatan, dan kemakmuran negara.
Namun demikian, tantangan besar dihadapi Partai Kekuatan Rakyat.
Hasil jajak pendapat terbaru yang dilakukan lembaga survei lokal Flower Research terhadap 4.016 responden pada 12–15 Mei 2025 menunjukkan Kim Moon-soo hanya meraih dukungan sebesar 28,7 persen.
Calon dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, unggul jauh dengan tingkat dukungan 51,7 persen.
Dalam pilpres 2022, Lee Jae-myung sebelumnya kalah tipis dari Yoon Suk-yeol dengan selisih hanya 0,73 poin persentase.
- Penulis :
- Balian Godfrey