
Pantau - Presiden Zambia Hakainde Hichilema menyerukan kepada seluruh pemimpin Afrika untuk menghentikan konflik dan memperkuat semangat Pan-Afrikaisme dalam rangka mewujudkan perdamaian, solidaritas, dan pembangunan berkelanjutan di benua tersebut.
Seruan tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Kebebasan Afrika ke-62 pada Minggu, 25 Mei 2025.
Mimpi Persatuan Afrika Tak Boleh Pupus oleh Konflik
Hari Kebebasan Afrika memperingati berdirinya Organisasi Persatuan Afrika (OAU) yang kini dikenal sebagai Uni Afrika (AU).
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun Facebook pribadinya, Hichilema menyampaikan bahwa ketidakstabilan di satu wilayah Afrika berdampak luas terhadap seluruh benua.
“Afrika tidak bisa terus terpecah oleh konflik, padahal mimpi persatuan dan kemakmuran sudah di depan mata,” tulis Hichilema.
Ia memberi penghormatan kepada para tokoh pendiri gerakan persatuan Afrika seperti Kenneth Kaunda dari Zambia, Julius Mwalimu Nyerere dari Tanzania, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
Dorong Pertumbuhan Inklusif dan Reformasi Sistem Keuangan Global
Hichilema menegaskan bahwa visi para pendiri Afrika harus dilanjutkan, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif, transparan, serta dikelola secara fiskal yang bijak.
Ia mendorong agar pembangunan mampu menciptakan lapangan kerja dan peluang nyata bagi seluruh rakyat, khususnya kaum muda dan perempuan.
Selain itu, ia mendesak adanya reformasi sistem keuangan global yang menurutnya selama ini meminggirkan negara-negara Afrika.
Menurut Hichilema, arsitektur keuangan internasional yang adil sangat penting agar negara-negara Afrika memiliki kendali penuh atas arah pembangunan berkelanjutan mereka.
“Sudah saatnya kita menentukan sendiri jalur pembangunan kita, dengan keadilan dan kedaulatan ekonomi,” pungkasnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey