
Pantau - Intra-African Trade Fair (IATF) 2025, pameran dagang terbesar di Benua Afrika, resmi digelar pada 4–10 September 2025 di Aljir, Aljazair, dengan tujuan memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antarnegara Afrika secara struktural.
Dorong Inovasi, Industrialisasi Hijau, dan Nilai Tambah
IATF 2025 menjadi edisi keempat dari pameran Pan-Afrika yang dirancang untuk mendorong integrasi ekonomi kawasan, sekaligus menjadi tonggak pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas Benua Afrika (African Continental Free Trade Area / AfCFTA).
Dengan tema “Meningkatkan Perdagangan Intra-Afrika untuk Masa Depan yang Berkelanjutan: Inovasi, Nilai Tambah, dan Industrialisasi Hijau,” pameran ini menyoroti pentingnya transformasi ekonomi berbasis inovasi dan pembangunan berkelanjutan.
Pameran berfokus pada sektor-sektor pertumbuhan utama seperti teknologi, manufaktur bernilai tambah, serta industrialisasi hijau sebagai langkah strategis membangun masa depan ekonomi Afrika.
“Penyelenggaraan pameran Pan-Afrika ini, yang oleh banyak pakar dipandang sebagai instrumen vital untuk mendorong pertukaran komersial di pasar yang diperkirakan bernilai lebih dari 3 triliun dolar AS,” tulis pernyataan dari Kedutaan Besar Aljazair di Jakarta.
Target Lampaui Capaian IATF 2023, Fasilitasi Interaksi Pelaku Usaha
IATF 2025 diharapkan melampaui capaian IATF 2023 yang digelar di Kairo, Mesir, dan menghasilkan komitmen perdagangan serta investasi senilai lebih dari 43 miliar dolar AS.
Ajang ini menjadi titik temu strategis bagi pelaku pasar dari seluruh Afrika dan mitra global untuk menjajaki peluang bisnis dan investasi secara langsung.
IATF menyediakan platform interaksi Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Government (B2G), sekaligus menjadi forum berbagi informasi tentang perdagangan, investasi, dan perkembangan pasar.
Lebih dari sekadar pameran dagang, IATF 2025 juga menjadi wadah pencarian solusi atas tantangan perdagangan intra-Afrika yang masih dihadapi negara-negara di kawasan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf