
Pantau - Kremlin menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi terkait konflik Ukraina, namun menekankan bahwa negosiasi semacam itu harus didahului dengan pencapaian konkret dari pembicaraan langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan pada Jumat bahwa kesiapan Putin untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy maupun Presiden AS Donald Trump tetap terbuka, tetapi membutuhkan persiapan matang terlebih dahulu.
Pembicaraan Bilateral Rusia-Ukraina Berlanjut di Istanbul
Kremlin berharap agar pembahasan rancangan nota dari kedua pihak dapat dilanjutkan dalam putaran kedua pembicaraan yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul pada 2 Juni 2025.
Putaran pertama telah berlangsung pada 16 Mei lalu di tempat yang sama, menandai pertemuan langsung pertama antara Rusia dan Ukraina dalam tiga tahun terakhir.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berhasil menyepakati pertukaran tahanan skala besar, masing-masing 1.000 orang, serta komitmen untuk melanjutkan dialog menuju gencatan senjata.
Rusia menegaskan bahwa pembicaraan di Istanbul akan difokuskan pada isu bilateral dan tidak melibatkan agenda keamanan Eropa secara keseluruhan.
Namun, Peskov menyatakan bahwa masa depan keamanan kawasan tetap harus dibicarakan dengan bangsa-bangsa Eropa.
Moskow juga mencatat adanya tanda-tanda bahwa Amerika Serikat mulai memahami kekhawatiran Rusia mengenai perluasan NATO, yang dinilai penting untuk proses perdamaian.
- Penulis :
- Balian Godfrey