
Pantau - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyatakan bahwa perseteruan bersenjata antara Israel dan Iran telah menimbulkan kerugian besar terhadap hak asasi manusia dan menyebabkan penderitaan luas bagi warga sipil di kedua negara.
Dalam pernyataannya pada Kamis, 19 Juni 2025, Turk menegaskan bahwa serangan udara besar-besaran yang dilakukan Israel ke wilayah Iran serta balasan rudal dan drone dari Iran telah melebihi target-target militer dan justru menghantam infrastruktur sipil penting.
"Infrastruktur medis, perumahan, jaringan air, serta fasilitas minyak dan gas menjadi sasaran dalam konflik ini," ungkapnya.
Korban Sipil Terus Bertambah
Iran melaporkan sedikitnya 224 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan Israel.
Sementara itu, Israel mencatat setidaknya 24 kematian dan lebih dari 840 orang mengalami luka akibat serangan balasan dari Iran.
Turk menyampaikan keprihatinan serius terhadap penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak mematuhi prinsip-prinsip hukum humaniter internasional.
"Ancaman dan retorika yang menghasut oleh para pejabat senior dari kedua belah pihak menunjukkan niat yang mengkhawatirkan untuk melukai warga sipil," ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa mengerikan melihat warga sipil diperlakukan seolah hanya kerusakan tambahan (collateral damage) dalam konflik yang terus memburuk ini.
Seruan untuk Menahan Diri dan Berdialog
Turk mendesak Israel dan Iran agar segera menahan diri dan menghentikan tindakan militer yang membahayakan kehidupan warga sipil.
Ia mengingatkan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan menyerukan agar kedua negara segera kembali ke meja perundingan dengan itikad baik.
"Dunia tidak boleh tinggal diam melihat eskalasi ini berkembang tanpa kendali," tegasnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti





