Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Mesir dan Qatar Sepakat Percepat Gencatan Senjata Gaza, Israel Umumkan Jeda Kemanusiaan Harian

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Mesir dan Qatar Sepakat Percepat Gencatan Senjata Gaza, Israel Umumkan Jeda Kemanusiaan Harian
Foto: Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan Perdana Menteri (PM) sekaligus Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani membahas perkembangan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan upaya realisasi gencatan senjata dalam panggilan telepon (sumber: Anadolu)

Pantau - Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menggelar pembicaraan via telepon pada Minggu, 27 Juli 2025, membahas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza serta upaya percepatan realisasi gencatan senjata.

Fokus pada Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan

Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Mesir, kedua menteri menekankan pentingnya langkah-langkah konkret untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza.

Mereka berjanji mempercepat tercapainya kesepakatan gencatan senjata komprehensif yang dinilai penting untuk memungkinkan pengiriman bantuan darurat serta menghentikan tindakan militer Israel lebih lanjut.

"Kami berkomitmen mempercepat upaya agar kesepakatan gencatan senjata segera terwujud," ungkap Abdelatty dalam percakapan tersebut.

Selain itu, kedua pihak menegaskan pentingnya koordinasi berkelanjutan antara Mesir dan Qatar dalam rangka mobilisasi dukungan internasional.

Konferensi Rekonstruksi Gaza dan Respons Israel

Dalam pembicaraan tersebut, para pejabat juga membahas rencana konferensi internasional yang akan digelar Mesir guna mendukung pemulihan dan rekonstruksi Gaza pascaperang, yang merupakan bagian dari inisiatif negara-negara Arab dan Islam.

Kedua menteri menegaskan bahwa dukungan internasional juga harus diarahkan bagi pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Sementara itu, militer Israel pada hari yang sama mengumumkan adanya jeda kemanusiaan selama 10 jam setiap hari dalam operasi di beberapa bagian Jalur Gaza.

Israel juga membuka rute aman bagi pengiriman bantuan, yang langsung dimanfaatkan oleh truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom, menurut sumber Palestina setempat.

Arus bantuan tersebut terjadi di tengah meningkatnya seruan internasional untuk memfasilitasi distribusi kebutuhan mendesak, sementara warga Gaza masih menghadapi kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya.

Penulis :
Leon Weldrick

Terpopuler