Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dialog Ekonomi Tiongkok-AS Akan Digelar di Swedia, Tiongkok Tunjukkan Ketahanan Ekonomi di Tengah Tekanan Global

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Dialog Ekonomi Tiongkok-AS Akan Digelar di Swedia, Tiongkok Tunjukkan Ketahanan Ekonomi di Tengah Tekanan Global
Foto: (Sumber: CGTN: Bagaimana ekonomi Tiongkok tetap bergeliat meski menghadapi perang tarif AS)

Pantau - Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, dijadwalkan menggelar dialog ekonomi dan perdagangan dengan Amerika Serikat di Swedia pada akhir Juli 2025 sebagai upaya diplomatik untuk menjembatani perbedaan serta menunjukkan vitalitas dan ketahanan ekonomi Tiongkok.

Dialog ini mencerminkan langkah strategis Beijing di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya tekanan geopolitik.

PDB Tumbuh di Atas Ekspektasi, Permintaan Domestik Jadi Penopang

Pada semester I-2025, Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok tumbuh 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, melampaui ekspektasi pasar.

Pertumbuhan ini ditopang oleh permintaan dalam negeri yang menyumbang 68,8 persen terhadap kenaikan PDB.

Program pembaruan perangkat skala besar dan kebijakan tukar-tambah barang konsumsi telah meningkatkan belanja masyarakat.

Selama lima bulan pertama 2025, program tukar-tambah menghasilkan omzet sebesar RMB 1,1 triliun (USD 153,1 miliar), melebihi omzet sepanjang tahun 2024.

Penjualan ritel barang konsumsi tumbuh 5 persen secara tahunan dalam enam bulan terakhir, naik 0,4 poin persentase dibanding kuartal pertama 2025.

Diversifikasi Mitra Dagang dan Kinerja Sektor Strategis

Meski hubungan dagang dengan negara-negara Barat mengalami tekanan, Tiongkok berhasil memperkuat ekspor ke mitra non-tradisional.

Ekspor ke negara-negara mitra Belt and Road, ASEAN, Uni Eropa, dan Afrika masing-masing tumbuh sebesar 4,7 persen, 9,6 persen, 3,5 persen, dan 14,4 persen pada semester pertama 2025.

Stabilitas di sektor manufaktur canggih dan jasa turut menopang ketahanan ekonomi nasional.

Diversifikasi mitra dagang dinilai efektif mengurangi ketergantungan pada satu pasar serta dampak kebijakan proteksionisme negara Barat.

Kinerja ekonomi Tiongkok yang tetap stabil meningkatkan optimisme pasar global dan menjadikannya penyeimbang penting di tengah ketegangan global.

Optimisme Investor AS dan Komitmen Negosiasi

Menurut laporan U.S.-China Business Council, sebanyak 82 persen perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di Tiongkok mencetak laba sepanjang 2024.

Meski perusahaan-perusahaan AS khawatir terhadap eskalasi ketegangan dan kenaikan tarif, pasar Tiongkok tetap dianggap penting secara strategis.

Perang tarif belum berhasil merusak ketahanan struktural ekonomi Tiongkok, yang terus menyesuaikan diri dengan dinamika global.

Dialog Tiongkok-AS di Swedia menjadi sinyal komitmen Tiongkok untuk menyelesaikan perbedaan melalui jalur negosiasi dan kerja sama internasional yang konstruktif.

Penulis :
Ahmad Yusuf

Terpopuler