
Pantau.com - Pemeriksa dari badan dunia pengawas senjata kimia akan segera dikirim ke kota Douma di Suriah untuk menyelidiki laporan tentang serangan kimia pada Sabtu 7 April lalu. 60 orang tewas dalam serangan tersebut.
"Suriah diminta membuat pengaturan yang diperlukan, terkait kedatangan tersebut," bunyi pernyataan OPCW (Badan Pelarangan Senjata Kimia).
"Itu bertepatan dengan permintaan Republik Arab Suriah dan Federasi Rusia agar penyelidikan dilakukan terhadap dugaan penggunaan senjata kimia di Douma. Tim sedang bersiap-siap untuk segera dikirim ke Suriah.
Baca juga: Peringatkan AS, Putin: Provokasi Serangan Kimia di Suriah Akan Panjang
Persatuan Organisasi Layanan Medis menyatakan serangan di Douma, Ghouta Timur tersebut setidaknya melukai ribuan warga yang berada di sekitar lokasi. Bahkan hingga ke wilayah Damaskus.
Pemerintah Suriah dan pendukungnya, Rusia, membantah terjadi penggunaan senjata kimia. Rusia keukeuh menyatakan serangan tersebut dilakukan oleh LSM White Helmets dan kelompok Jaish al-Islam. Serangan itu hanya akal-akalan negara barat untuk menekan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Sejumlah dokter dan saksi mata mengatakan bahwa para korban menunjukkan gejala-gejala terkena racun. Seperti zat saraf, dan melaporkan bahwa mereka mencium bau gas klorin.
Baca juga: Sindir Rusia, AS Sebut Presiden Suriah Sebagai Monster Pembunuh
OPCW memiliki mandat untuk menyelidiki serangan-serangan senjata kimia di Suriah. Misi pencari fakta yang dijalankannya akan menentukan apakah senjata-senjata terlarang telah digunakan namun tidak akan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata terlarang.
Amerika Serikat pada Selasa 10 April 2018 akan membawa rancangan resolusi ke ajang pemungutan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa. Rancangan resolusi itu berisi permintaan pembentukan penyelidikan baru untuk mengetahui pihak-pihak yang berada di balik penggunaan senjata kimia secara sistematis di dalam konflik Suriah.
Sejumlah diplomat mengatakan resolusi itu kemungkinan ditolak Rusia, yang menghadang upaya serupa pada masa lalu.
- Penulis :
- Widji Ananta