billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Rayan Dimakamkan Hari Ini di Kampung Halamannya

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Rayan Dimakamkan Hari Ini di Kampung Halamannya

Pantau.com - Rayan, bocah laki-laki berusia lima tahun yang meninggal terperangkap di dalam sumur, dimakamkan hari ini, Senin, 7 Februari 2022.

Peristiwa yang dialami Rayan menarik perhatian dunia, setelah jatuh ke sumur kering sepanjang 32 meter pada Selasa lalu, 1 Februari 2022, dan memicu curahan simpati online.

Aksi penyelamatan terhadap Rayan selama empat hari, dengan melibatkan banyak pihak dan alat berat, pun menguras tenaga dan air mata. Meski berhasil mengangkat Rayan dari dasar sumur, tapi nyawanya tak bisa diselamatkan. 

Dilansir Arab News, pemakaman Rayan akan diadakan di kampung halamannya di Ighrane, di pegunungan Rif yang miskin di Maroko utara tempat tragedi itu terjadi, kata seorang pejabat setempat dan seorang kerabatnya kepada AFP.

Pada Sabtu malam, orang banyak bersorak kegirangan ketika petugas penyelamat mencapai Rayan setelah operasi penggalian sepanjang waktu, membersihkan segenggam tanah terakhir.

Tapi harapan berubah menjadi kesedihan ketika berita menyebar bahwa penyelamatan sudah terlambat, dan Rayan sudah meninggal dunia.

"Keheningan mengerikan pagi ini di desa," kata seorang kerabat.

Berita kematian itu diumumkan oleh kabinet kerajaan negara Afrika Utara, setelah Raja Mohammed VI memanggil orang tua dengan belasungkawa. Jenazah Rayan dibawa ke sebuah rumah sakit militer di Rabat.

"Kami berterima kasih kepada Yang Mulia Raja, pihak berwenang dan semua orang yang telah membantu kami," kata ayah Rayan, Khaled Aourram pada Sabtu malam. "Puji Tuhan, kasihanilah orang mati."

Aksi penyelamatan Rayan diikuti langsung di seluruh dunia, dan segera setelah kesimpulan tragis diumumkan, ucapan belasungkawa mengalir.

Paus Fransiskus, saat berduka atas kehilangan anak laki-laki itu, memuji pemandangan "indah" dari "bagaimana semua orang berkumpul bersama" untuk mencoba menyelamatkan seorang anak kecil.

Aourram mengatakan dia sedang memperbaiki sumur ketika bocah itu jatuh, dekat dengan rumah keluarga.

Porosnya, yang lebarnya hanya 45 sentimeter (18 inci), terlalu sempit untuk dicapai Rayan secara langsung, dan pelebarannya dianggap terlalu berisiko, jadi para petugas menggali lereng yang lebar ke dalam bukit.

Tim penyelamat menggunakan buldoser dan alat berat lainnya untuk menggali tanah merah di sekitarnya hingga ke tingkat di mana bocah itu terperangkap, sebelum tim bor membuat terowongan horizontal untuk menjangkaunya dari samping untuk menghindari tanah longsor.

Baca selengkapnya: Perjuangan Tim Penyelamat Angkat Rayan dari Dasar Lubang Sumur 32 Meter

Penulis :
Aries Setiawan