
Pantau.com - Ratusan pelayat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir pada Rayan, Senin, 7 Februari 2022.
Rayan meninggal dunia setelah empat hari terjebak selama empat hari di dalam sumur 32 meter atau sekira 100 kaki, setelah proses penyelamatan yang dramatis dengan melibatkan banyak pihak.
Dilansir Arab News, Selasa, 8 Februari 2022, ratusan pelayat mendaki jalan berbukit dan tidak beraspal menuju pemakaman di Ighran, dekat Chefchaouen di Maroko utara, di mana mereka menunggu berjam-jam hingga pemakaman untuk mengamati ritual pemakaman Muslim.
"Saya berusia lebih dari 50 tahun dan tidak pernah melihat banyak orang di pemakaman. Rayan adalah anak kami semua," kata seorang warga.
Saking banyaknya pelayat, sampai-sampai tidak semua bisa masuk ke dalam pemakaman dan tempat sembahyang. Dua tenda besar didirikan di depan rumah keluarga, di mana pelayat bisa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
"Kematian Rayan telah memperbarui kepercayaan pada kemanusiaan karena orang-orang dalam bahasa yang berbeda dan dari negara yang berbeda mengekspresikan solidaritas," kata seorang penduduk desa lainnya.
Pada hari Sabtu, belasungkawa kepada orang tua juga datang dari Raja Mohammed VI, Paus Francis, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Penguasa Dubai Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum dan tokoh lainnya.
Pemain sepak bola Mesir dan Senegal mengheningkan cipta selama satu menit pada hari Minggu sebelum kickoff final turnamen sepak bola Piala Afrika.
Tim penyelamat telah bekerja tanpa henti dengan risiko yang besar untuk mengeluarkan Rayan hidup-hidup. Namun, Rayan meninggal dunia saat berhasil dikeluarkan.
"Saya sangat sedih. Kami berusaha keras untuk mencapai anak itu hidup-hidup. Kami menggali sepanjang waktu dalam lima hari apa yang bisa memakan waktu berminggu-minggu," kata seorang penggali sukarela, Ali Sahraoui, kepada wartawan di pemakaman.
Baca juga: Perjuangan Tim Penyelamat Angkat Rayan dari Dasar Lubang Sumur 32 Meter
rn- Penulis :
- Aries Setiawan










