Pantau.com - Pengendara sepeda motor diimbau untuk tidak menggunakan sandal jepit karena tidak melindungi keseluruhan bagian kaki. Hal ini diimbau oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Menurutnya, sandal jepit tidak dapat melindungi pengendara motor dari bahaya di jalan.
"Mohon maaf, saya bukan me-stressing pakai sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas," jelasnya.
Pihak polisi ingin memprioritaskan keselamatan dan ketertiban dalam berkendara. Pihaknya berharap masyarakat dapat memiliki kesadaran pentingnya menjaga keselamatan ketika berkendara. Dengan tidak menggunakan sandal jepit, hal tersebut dapat tercapai.
"Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita?"
Firman berharap masyarakat dapat menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan.
"Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu. Masih banyak yang pakai sandal menggampangkan gitu saja. Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas," lanjutnya.
Melansir dari detikcom, Selasa (14/6/2022), Sony Susmana selaku praktisi keselamatan berkendara yang juga Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) juga setuju dengan imbauan Firman. Menurutnya, mengendarai sepeda motor menggunakan sepatu memang lebih aman, apalagi, kaki sangat berperan ketika mengendarai sepeda motor.
"Kaki sangat berperan ketika naik motor, jika ingin berhenti pasti kaki pengendara turun, kurang seimbang pasti kaki jadi tumpuan, menginjak kotoran ketika berhenti pasti tidak sehat dan lain-lain," jelas Sony.
Menurutnya, perlindungan motor sangat minim karena tidak memiliki bumper. Jika menabrak sesuatu, sandal dengan mudah terlepas sehingga kaki tidak terlindungi. Oleh sebab itu, penting untuk memakai peralatan berkendara yang lengkap dari ujung kepala hingga kaki.
Sebelumnya, ada pengendara sepeda motor yang mengalami cedera serius, hingga otot jari putus, karena menggunakan sandal jepit. Hal ini dibagikan oleh Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM).
"Dulu peserta training saya ada yang begitu, 3 otot jarinya putus. Bisa putus karena dia lagi jalan dari arah Condet ke Cililitan, ada pengendara lain dari arah sebaliknya, kakinya dia terbentur dengan pedal rem dari motor arah sebaliknya itu. Dia nggak terasa, tahu-tahu menggigil, pas lihat ke bawah sudah putus otot jarinya. Kalau pakai sepatu kan tidak akan kejadian seperti itu," jelas Hendrick.
Menurutnya, sandal jepit tidak dapat melindungi pengendara motor dari bahaya di jalan.
"Mohon maaf, saya bukan me-stressing pakai sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas," jelasnya.
Pihak polisi ingin memprioritaskan keselamatan dan ketertiban dalam berkendara. Pihaknya berharap masyarakat dapat memiliki kesadaran pentingnya menjaga keselamatan ketika berkendara. Dengan tidak menggunakan sandal jepit, hal tersebut dapat tercapai.
"Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita?"
Firman berharap masyarakat dapat menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan.
"Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu. Masih banyak yang pakai sandal menggampangkan gitu saja. Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas," lanjutnya.
Melansir dari detikcom, Selasa (14/6/2022), Sony Susmana selaku praktisi keselamatan berkendara yang juga Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) juga setuju dengan imbauan Firman. Menurutnya, mengendarai sepeda motor menggunakan sepatu memang lebih aman, apalagi, kaki sangat berperan ketika mengendarai sepeda motor.
"Kaki sangat berperan ketika naik motor, jika ingin berhenti pasti kaki pengendara turun, kurang seimbang pasti kaki jadi tumpuan, menginjak kotoran ketika berhenti pasti tidak sehat dan lain-lain," jelas Sony.
Menurutnya, perlindungan motor sangat minim karena tidak memiliki bumper. Jika menabrak sesuatu, sandal dengan mudah terlepas sehingga kaki tidak terlindungi. Oleh sebab itu, penting untuk memakai peralatan berkendara yang lengkap dari ujung kepala hingga kaki.
Sebelumnya, ada pengendara sepeda motor yang mengalami cedera serius, hingga otot jari putus, karena menggunakan sandal jepit. Hal ini dibagikan oleh Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM).
"Dulu peserta training saya ada yang begitu, 3 otot jarinya putus. Bisa putus karena dia lagi jalan dari arah Condet ke Cililitan, ada pengendara lain dari arah sebaliknya, kakinya dia terbentur dengan pedal rem dari motor arah sebaliknya itu. Dia nggak terasa, tahu-tahu menggigil, pas lihat ke bawah sudah putus otot jarinya. Kalau pakai sepatu kan tidak akan kejadian seperti itu," jelas Hendrick.
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani
