Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ada Tiga Jenis Puasa Sunah Idul Adha. Ini Keutamaannya!

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Ada Tiga Jenis Puasa Sunah Idul Adha. Ini Keutamaannya!

Pantau - Rasulullah SAW mengajarkan tiga puasa sunah jelang Idul Adha, yaitu puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah. Ketiga puasa ini dianjurkan bagi umat muslim untuk mendapatkan kemuliaan, karena bulan Zulhijah termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.


Keutamaan atau keistimewaan puasa sunah Idul Adha terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, bunyinya:


“Tidak ada hari yang amal saleh, lebih dicintai Allah Swt daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Zulhijah).’ Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun.”


“Melakukan salat malam di dalamnya membandingi salat malam pada malam lailatul qadar. Salah seorang sahabat bertanya ‘Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?’ Beliau bersabda, ‘Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)".


Jenis Puasa sunah jelang Idul Adha


Puasa 10 hari sebelum Idul Adha terdiri dari puasa Zulhijah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah;


1. Puasa Zulhijah


Puasa Zulhijah dilakukan pada awal bulan Zulhijah. Puasa sunah ini sangat dianjurkan karena Rasulullah juga menunaikannya. Seperti yang diceritakan Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi SAW mengatakan,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ


Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih).


Diperkirakan puasa 1-7 Zulhijah di tahun ini jatuh pada 19-25 Juni 2023. Niatnya:


نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


(​​​​​​​Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta‘ala)


Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah ta’ala.”


2. Puasa Tarwiyah


Puasa Tarwiyah dilakukan 8 Zulhijah atau diperkirakan jatuh 26 Juni 2023. Niatnya:


نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)


Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”


3. Puasa Arafah


Puasa Arafah dilaksanakan 9 Zulhijah atau 1 hari sebelum 10 Zulhijah, hari perayaan Idul Adha. Puasa Arafah diperkirakan 27 Juni 2023. Di antara puasa sunah di hari-hari awal Zulhijah, puasa Arafah adalah yang paling utama.


Seperti pendapat ustadz Firanda Andirja yang mengutip sabda Rasulullah SAW, bunyinya:


صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ


Artinya: “Puasa hari Arafah aku berharap kepada Allah agar penebus (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (HR Muslim no 197).


Adapun niat puasa Arafah adalah sebagai berikut.


نَوَيْتُ صَوْمَ عَرفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


(Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala)


Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”


Penulis :
Annisa Indri Lestari