
Pantau - Salah satu tips mencegah perasaan sedih atau kesepian pada anak saat libur sekolah usai adalah dengan mengembalikan rutinitas anak, hal ini disampaikan oleh Saskhya Aulia Prima M.Psi, psikolog klinis anak lulusan Universitas Indonesia.
"Pelan-pelan rutinitasnya kita dikembalikan, karena biasanya saat liburan urutan kegiatannya dari bangun pagi sampai menjelang tidur itu berbeda dengan waktu sekolah," kata Saskhya dalam diskusi 'Bye Bye Post Holiday Blues' yang digelar di Jakarta, Kamis (25/07) sebagaimana dilansir dari ANTARA.
Lebih lanjut, Saskhya menjelaskan bahwa anak-anak terkadang mengalami post-holiday blues yang dapat menimbulkan gejala berupa sedih, lebih mudah marah, takut, cemas berkepanjangan usai liburan.
Baca juga: Begini Cara Atasi Post Holiday Blues pada Anak
Gejala tersebut terjadi karenatransisi yang mendadak dari mode perayaan, bersantai, dan bersenang-senang saat liburan menjadi mode sibuk menjalani rutinitas harian.
Perasaan ini memang tidak berlangsung lama, akan tetapi pada beberapa kasus tak jarang emosi yang dirasakan sulit untuk dikendalikan.
Karena itulah orang tua disarankan untuk mengembalikan rutinitas anak sehari-sehari, contohnya meliputi bangun lebih pagi, jam istirahat, serta aktivitas lainnya. Tak hanya itu, orang tua juga bisa mengajak anak untuk membicarakan kegiatan atau situasi yang menyenangkan di sekolah. Misalnya, mengajak anak untuk bercerita mengenai berbagai kegiatan atau situasi sekolah yang seru dan menyenangkan.
Baca juga: Penting untuk Hindari Kegiatan yang Minim Gerak Agar Tak Terkena Post Holiday Blues
Kemudian, penting juga bagi orang tua untuk memberikan asupan nutrisi yang sehat, serta menerapkan gaya hidup sehat agar anak lebih siap secara fisik dan mental.
Terakhir, orang tua perlu memberikan momen berkualitas yang cukup bersama antara anak dan orang tua untuk membantu persiapan secara mental guna menghadapi situasi yang baru.
"Quality time bareng anak ini bisa dilakukan dengan belanja. Ajak anak memilih sendiri keperluan sekolah agar bersemangat dan percaya diri dengan memiliki barang-barang sesuai kesukaannya," ujarnya.
Baca juga: Apa itu Post Holiday Blues? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!
Saskhya menyampaikan bahwa quality time dengan berbelanja keperluan sekolah tidak hanya menyenangkan perasaan anak, tetapi juga memberikan edukasi tentang perencanaan kebutuhan sehingga melatih rasa tanggung jawab.
"Kalau kita ajak preparations itu belajar banyak hal. Anak-anak belajar mengendalikan diri, membuat keputusan, menyusun prioritas, sampai kesehatan mental yang lebih stabil," katanya.
Sumber: ANTARA
- Penulis :
- Latisha Asharani