billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Apa itu Post Holiday Blues? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Apa itu Post Holiday Blues? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!
Foto: Ilustrasi post holiday blues (Freepik)

Pantau - Seseorang dapat terkena post holiday blues setelah mengikuti musim libur panjang seperti halnya libur lebaran, seperti yang diungkapkan seorang psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto sebagaimana dilansir ANTARA Rabu (17/04/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa post holiday blues adalah perubahan suasana hati akibat transisi masa liburan dan aktivitas rutin yang harus dihadapi.

Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood (suasana hati) sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali,” kata Kasandra.

Selama mengalami proses transisi tersebut, tidak mudah bagi seseorang untuk beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah.

Adapun beberapa penyebab post holiday blues adalah sifat malas bergerak dan malas berpikir akan membuat ritme aktivitas menjadi lebih lambat. Ini terjadi karena adanya rasa ingin memutar waktu ke masa liburan lebih kuat dibandingkan niat memulai rutinitas kembali.

Apalagi jika selama liburan sempat mengalami sakit akibat terlalu banyak atau kurang makan, telat makan atau mengonsumsi obat yang diperlukan hingga kekurangan waktu istirahat karena berinteraksi dengan banyak orang.

Selain itu, post holiday blues juga berpotensi bertambah karena masalah-masalah teknis lain.

“Misalnya jika support system di rumah belum kembali seperti semula, ada langganan sayur belum kembali dari kampung, langganan ojek juga masih libur atau asisten di rumah belum kembali, atau sarana prasarana macet karena rusak, seperti mobil, motor, mesin cuci dan lain lain,” ujarnya.

Menurut Kasandra, pada umumnya post holiday blues akan kembai seperti semula. Tetapi  jika sudah berlangsung lebih dari dua minggu maka yang bersangkutan perlu segera mendapatkan penanganan dari pihak medis.

Oleh karena itu, Kasandra menganjurkan agar masyarakat memulai aktivitas rutin seperti biasanya sebelum masa liburan usai guna mencegah hal tersebut terjadi. Ini bisa dilakukan dengan kembali bangun lebih pagi, melakukan persiapan untuk kegiatan sehari-hari dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda selama liburan.

Juga penting untuk hindari melakukan aktivitas yang minim gerak seperti bermain media sosial terlalu lama atau banyak menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.

Menurutnya, pada dasarnya orang yang memiliki stamina mental yang prima dan terbiasa untuk tetap aktif selama liburan, tentu akan dapat dengan mudah mengatasi perubahan dan mendapatkan manfaat maksimal dari liburan sejenak dari rutinitas dan beban tugas yang biasa dihadapi.

“Sebaliknya mereka yang memiliki masalah dalam stamina mental dan tidak terbiasa aktif selama liburan tentu memerlukan pecutan usaha diri yang lebih keras untuk mengatasi perubahan mood mereka,” ujar Kasandra.

Penulis :
Latisha Asharani