
Pantau - Libur lebaran telah usai, masyarakat telah kembali ke aktivitas semula seperti bekerja dan sekolah. Biasanya, sebagian anak akan mengalami post holiday blues atau perasaan sedih setelah liburan berakhir.
Post holiday blues adalah kondisi perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.
Husnul Muasyaroh, M.Psi, seorang psikolog dari Ohana Space mengatakan bahwa permasalahan ini nyatanya tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga anak-anak. Kembali ke rutinitas sekolah membuat anak-anak kesulitan untuk mengungkapkan perasaan sedih atau tertekannya secara langsung.
Adapun gejala anak yang mengalami post holiday blues diantaranya munculnya perasaan sedih, takut atau cemas, sulit tidur, napsu makan berkurang, atau kesulitan berkonsentrasi di sekolah.
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa post holiday blues merupakan masalah yang wajar dialami setelah melewati masa liburan, termasuk bagi anak-anak.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua saat anak mengalami post holiday blues, diantaranya:
1. Beri waktu untuk adaptasi
Berikan waktu pada anak untuk beradaptasi dan membangun kembali rutinitas anak sebelum liburan kemarin. Selain itu, bantu anak agar dapat mengkomunikasikan perasaannya terkait kondisi yang sedang dialami.
2. Berikan contoh bagaimana kembali pada rutinitas
Hal ini karena apabila orang tua menunjukkan semangat untuk kembali bekerja maka anak juga akan belajar untuk menunjukkan semangat mereka. Misalnya, semangat mengerjakan tugas dan kegiatan sekolah mereka.
3. Buat rencana liburan selanjutnya
Tujuannya agar anak tidak terpaku pada perasaan tertekan saat harus kembali ke sekolah.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Muhammad Rodhi