
Pantau - Lingkungan sekolah yang bersih dan hijau memiliki peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Ketika siswa dan guru bersama-sama menjaga kebersihan serta berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah. Selain mencerminkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan, tindakan ini juga membangun kepedulian sosial yang mendalam.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan 5 cerpen tentang lingkungan sekolah yang mengandung pesan moral mengenai kebersihan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sekolah.
1. "Kebersihan adalah Tanggung Jawab Bersama"
Di sebuah sekolah yang asri, ada sekelompok siswa yang menyadari pentingnya menjaga kebersihan. Mereka tergabung dalam Komunitas Hijau, sebuah kelompok kecil yang dibentuk oleh guru biologi untuk mengajak siswa peduli pada lingkungan. Setiap minggu, mereka melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah, mulai dari kelas, taman, hingga ruang olahraga.
Siti, ketua komunitas, selalu bersemangat mengajak teman-temannya untuk turut serta. Namun, ia sering merasa kecewa karena banyak siswa yang kurang peduli. Salah satunya adalah Andi, seorang siswa yang sering membuang sampah sembarangan. Suatu hari, Siti melihat Andi membuang bungkus makanan di halaman sekolah. Dengan lembut, Siti menghampirinya dan menjelaskan dampak buruk dari kebiasaan buruk itu.
Tersentuh dengan penjelasan Siti, Andi mulai berubah. Dia bahkan bergabung dengan Komunitas Hijau dan menjadi salah satu anggota paling aktif. Kini, berkat upaya mereka, lingkungan sekolah semakin bersih dan asri. Mereka menyadari bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Pesan moral: Menjaga kebersihan lingkungan sekolah bukan hanya tugas sebagian orang, tetapi kewajiban semua warga sekolah.
Baca juga: Contoh Teks Deskripsi tentang Lingkungan Sekolah
2. "Taman Bunga di Sudut Sekolah"
Sekolah SD Harapan selalu tampak bersih, namun ada satu sudut halaman yang terabaikan. Area kecil itu ditumbuhi rumput liar, dan banyak siswa yang menjadikannya tempat untuk melempar sampah. Sari, seorang siswi kelas 5, selalu merasa risih melihat sudut yang kotor itu. Ia punya mimpi untuk membuat taman bunga di sana.
Bersama teman-temannya, Sari mulai membersihkan area tersebut. Mereka menanam berbagai jenis bunga seperti mawar, melati, dan bunga matahari. Sari pun meminta izin kepada guru kelas untuk menjaga taman itu selama istirahat.
Setelah beberapa bulan, taman yang mereka buat mulai terlihat indah. Banyak siswa yang terkesan dan ikut menjaga keindahannya. Taman bunga itu kini menjadi simbol cinta lingkungan di sekolah mereka.
Pesan moral: Kepedulian dan inisiatif kecil dapat membuat perubahan besar di lingkungan sekolah.
3. "Pertandingan Hijau"
Setiap tahun, sekolah SMP Cahaya Gemilang mengadakan kompetisi kebersihan antar kelas. Tahun ini, kompetisi lebih spesial karena mereka menambahkan tema lingkungan hijau, di mana setiap kelas harus menanam pohon dan membuat taman kecil di sekitar kelas masing-masing.
Rani dan teman-teman di kelas 8B sangat antusias mengikuti kompetisi ini. Mereka merancang taman dengan berbagai tanaman hias dan memanfaatkan botol bekas sebagai pot. Tidak hanya itu, mereka juga membuat program daur ulang di kelas dan mengajak seluruh siswa untuk memilah sampah organik dan non-organik.
Pada akhir kompetisi, kelas 8B dinobatkan sebagai pemenang. Bukan hanya karena keindahan taman mereka, tetapi juga karena upaya mereka dalam menjaga kebersihan dan kesadaran lingkungan. Sekarang, semua kelas bersemangat menjaga lingkungan sekolah.
Pesan moral: Kompetisi yang sehat dapat mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kebersihan.
Baca juga: 5 Cerpen Tentang Kejujuran yang Menginspirasi
4. "Hari Pohon Sedunia di Sekolah"
Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, sekolah SMA Pertiwi mengadakan acara penanaman pohon. Setiap siswa diberi tugas untuk membawa satu bibit pohon yang akan ditanam di area sekitar sekolah. Rani, seorang siswa yang sangat peduli pada lingkungan, membawa bibit pohon mangga. Ia sangat bersemangat untuk ikut serta.
Acara penanaman pohon itu dihadiri oleh seluruh siswa dan guru. Mereka diberi kesempatan untuk menanam pohon di lokasi yang sudah disediakan. Setelah selesai, Rani bersama teman-temannya rutin merawat pohon-pohon yang mereka tanam. Mereka menyiramnya setiap hari dan memastikan pohon tersebut tumbuh dengan baik.
Beberapa tahun kemudian, area sekolah berubah menjadi lebih hijau. Pohon-pohon yang mereka tanam memberikan kesejukan dan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar di luar kelas. Sekolah pun dikenal sebagai sekolah hijau yang ramah lingkungan.
Pesan moral: Aksi kecil seperti menanam pohon dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan sekolah.
5. "Kisah Sang Pemulung Kecil"
Di sebuah sekolah dasar, ada seorang anak bernama Budi yang berasal dari keluarga sederhana. Meski hidup dalam keterbatasan, Budi selalu bersemangat dalam belajar. Setiap pulang sekolah, Budi tidak langsung pulang ke rumah, melainkan memungut sampah-sampah plastik yang ia temukan di sepanjang jalan menuju rumahnya.
Suatu hari, seorang guru melihat Budi sedang memungut botol plastik di halaman sekolah. Guru tersebut merasa kagum dan menanyakan alasan Budi melakukan hal itu. Budi menjelaskan bahwa ia ingin membantu ibunya yang bekerja sebagai pemulung, sekaligus menjaga lingkungan dari sampah.
Kisah Budi menyebar di kalangan siswa dan guru. Mereka terinspirasi oleh dedikasinya dan mulai mengikuti jejak Budi dengan mengumpulkan sampah-sampah plastik untuk didaur ulang. Sekolah pun membuat program daur ulang untuk mendukung upaya Budi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pesan moral: Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan niat baik dapat menginspirasi banyak orang untuk berbuat lebih baik bagi lingkungan.
Baca juga: 7 Cerpen Petualangan yang Seru dan Penuh Aksi
Kesimpulan
Lingkungan sekolah yang bersih dan hijau sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Melalui cerpen-cerpen di atas, kita belajar bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti menjaga kebersihan, menanam pohon, atau mendaur ulang sampah. Setiap siswa memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik, dan cerita-cerita ini menunjukkan betapa besar dampak positif yang bisa dihasilkan dari tindakan sederhana.
Menjaga lingkungan sekolah bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, melainkan kewajiban seluruh warga sekolah. Dengan gotong royong dan inisiatif bersama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan nyaman untuk masa depan yang lebih baik.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila