Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

5 Contoh Cerpen Singkat Penuh Makna

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

5 Contoh Cerpen Singkat Penuh Makna
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Cerpen adalah bentuk cerita yang singkat, padat, dan memiliki pesan moral yang mendalam. Berikut adalah lima contoh cerpen singkat yang mengandung makna berharga yang dapat memberikan inspirasi serta pelajaran hidup bagi pembaca.

Cerpen (cerita pendek) sering kali menjadi media sederhana yang mampu menyampaikan pesan mendalam. Berikut lima contoh cerpen singkat penuh makna:

1. Sepatu Tua

Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang anak bernama Andi. Andi baru saja mendapatkan sepatu baru yang ia impikan selama ini. Sepatu itu berwarna biru cerah, dengan desain yang modern dan nyaman dipakai. Namun, setelah beberapa hari memakai sepatu tersebut, Andi merasa tidak begitu puas. Ia melihat teman-temannya memiliki sepatu yang lebih keren dan lebih mahal, yang menurutnya jauh lebih menarik perhatian. Ia pun mulai merasa seakan sepatunya yang baru tidak cukup bagus.

Suatu hari, saat sedang berjalan menuju sekolah, Andi melihat seorang pengemis tua yang duduk di pinggir jalan. Pengemis itu mengenakan pakaian lusuh dan kakinya tampak sangat kurus tanpa alas kaki. Andi merasa kasihan dan mendekati pengemis itu. Ketika mereka berbincang, Andi merasa sangat malu karena sepatu yang ia anggap kurang itu ternyata jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dimiliki pengemis itu.

Baca juga: 5 Contoh Cerpen tentang Ayah yang Menyentuh Hati

Seketika, Andi menyadari betapa bersyukurnya dia memiliki sepatu yang layak dan nyaman dipakai. Tanpa ragu, Andi memberikan sepatu barunya kepada pengemis tersebut. "Ini untukmu, semoga bisa membantumu," kata Andi sambil tersenyum.

Pengemis itu terkejut, tetapi ia menerima pemberian itu dengan rasa terima kasih yang tulus. "Terima kasih, Nak. Terkadang kita lupa betapa berharganya hal-hal yang kita miliki," kata pengemis itu dengan suara lembut.

Andi pulang ke rumah dengan hati yang lega, menyadari bahwa terkadang, kita sering terlena dengan apa yang kita inginkan tanpa menghargai apa yang kita punya. Cerita ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala hal yang kita miliki, bahkan hal-hal yang terkadang dianggap sepele.

2. Pohon Apel

Di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota, terdapat sebuah pohon apel yang tumbuh di halaman rumah seorang anak bernama Sarah. Pohon itu sudah sangat tua, namun masih berbuah lebat setiap tahunnya. Sarah sering duduk di bawah pohon itu untuk bermain dan bercanda dengan teman-temannya.

Suatu hari, Sarah datang dengan wajah murung. Ia merasa kesepian karena teman-temannya mulai sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Pohon apel itu melihatnya dan dengan lembut, ia berbicara kepada Sarah dalam hati. "Jangan bersedih, Sarah. Aku akan memberimu sesuatu yang dapat membuatmu tersenyum."

Baca juga: 5 Contoh Cerpen Singkat dan Menarik untuk Inspirasi Menulis

Pohon apel itu kemudian memberikan sebuah apel merah yang besar dan segar. Sarah terkejut dan tersenyum lebar. "Terima kasih, Pohon Apel," katanya. Sejak saat itu, setiap kali Sarah merasa kesepian, ia datang dan duduk di bawah pohon apel itu. Pohon apel pun selalu memberinya sesuatu yang ia butuhkan, baik itu buah, cabang untuk tempat berteduh, atau sekadar kehadirannya yang menenangkan.

Namun, waktu terus berjalan, dan pohon itu semakin tua. Cabang-cabangnya mulai rontok, dan buah yang dihasilkannya semakin sedikit. Suatu hari, Sarah datang dengan wajah penuh penyesalan. Ia menyadari bahwa selama ini ia hanya datang ketika membutuhkan sesuatu dari pohon itu, tanpa pernah benar-benar memperhatikannya.

Pohon apel, yang sudah tak mampu memberi lagi, berkata dengan lembut, "Sarah, aku sudah memberikan semuanya untukmu. Tak perlu merasa bersalah. Aku akan selalu ada di sini, meski tubuhku mulai rapuh."

Sarah menangis, menyadari bahwa kasih sayang itu sering kali datang tanpa kita sadari dan sering kali kita baru menghargainya setelah sesuatu itu hilang. Cerpen ini mengajarkan kita untuk menghargai orang-orang yang selalu memberikan yang terbaik bagi kita tanpa mengharapkan balasan.

Baca juga: 3 Contoh Cerpen 5 Paragraf dengan Berbagai Tema

3. Surat untuk Ibu

Andi duduk di meja belajarnya, menulis surat untuk ibunya yang telah meninggal beberapa tahun lalu. Setiap kata yang ia tulis penuh dengan penyesalan dan kerinduan yang mendalam. "Ibu, aku sangat merindukanmu. Aku baru menyadari betapa pentingnya dirimu setelah kau pergi. Aku tidak pernah cukup menghargaimu saat kau masih di sini. Aku minta maaf karena seringkali membuatmu kecewa."

Surat itu berisi permintaan maaf yang tulus atas segala kekhilafan Andi semasa hidupnya. Ia menulis tentang kenangan-kenangan indah bersama ibu, yang selalu mengajarkan tentang cinta, kesabaran, dan keikhlasan. "Aku ingin menjadi anak yang membanggakanmu, Ibu. Aku ingin membalas semua pengorbananmu, meski sekarang sudah terlambat."

Saat menulis surat itu, Andi merasa seolah ibunya masih ada di sampingnya, memberikan pelukan hangat yang selalu ia rindukan. "Terima kasih, Ibu. Maafkan aku yang baru menyadari semuanya setelah kau pergi," katanya sambil meneteskan air mata.

Cerpen ini mengajarkan kita untuk menghargai waktu bersama orang-orang yang kita cintai, karena waktu tidak dapat diputar kembali.

Baca juga: 5 Cerpen tentang Ibu yang Menyentuh Hati

4. Hadiah Terakhir

Di sebuah kota kecil, seorang anak bernama Lia mempersiapkan kejutan untuk ulang tahun ayahnya yang ke-45. Ia tidak punya banyak uang untuk membeli hadiah yang mewah, tetapi ia ingin memberikan sesuatu yang spesial. Lia kemudian memutuskan untuk membuat kartu ucapan yang indah untuk ayahnya, dengan tulisan tangan yang penuh kasih.

Pada hari ulang tahun ayahnya, Lia memberikan kartu tersebut. Ayahnya terkejut, tetapi senyum lebar langsung menghiasi wajahnya. "Terima kasih, Lia. Ini adalah hadiah terbaik yang pernah aku terima," kata ayahnya, dengan mata berkaca-kaca.

Lia merasa bahagia mendengar kata-kata itu. Ia menyadari bahwa hadiah terbaik bukanlah sesuatu yang berharga secara material, melainkan hadiah yang datang dari hati. Cerpen ini mengajarkan kita bahwa nilai sebuah pemberian tidak terletak pada harga, tetapi pada ketulusan hati dan niat yang mendalam.

5. Bocah Pemimpi

Di sebuah desa kecil yang terpencil, hidup seorang anak bernama Dika. Dika berasal dari keluarga miskin, tetapi ia memiliki impian besar untuk menjadi seorang dokter. Setiap hari, ia belajar keras meskipun fasilitas yang ia miliki sangat terbatas. Ia sering belajar di bawah cahaya lampu minyak, sambil mendengarkan suara hujan yang turun di atap rumahnya.

Baca juga: 5 Cerpen tentang Kehidupan Sehari-hari di Rumah

Orang tuanya selalu mengingatkan Dika untuk tidak berharap terlalu tinggi, karena hidup mereka sangat sulit. Namun, Dika tidak pernah menyerah. Ia bekerja keras dan selalu berusaha belajar meskipun keadaan tidak mendukung.

Suatu hari, setelah bertahun-tahun berjuang, Dika akhirnya berhasil lulus ujian masuk universitas kedokteran. Mimpinya menjadi kenyataan. Ketika Dika mengenang perjalanan hidupnya, ia tersenyum bahagia. "Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh," katanya.

Cerpen ini mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dalam mengejar impian, meskipun kita menghadapi banyak rintangan dan tantangan. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, impian besar bisa tercapai.

Cerpen-cerpen di atas memberikan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan, kasih sayang, perjuangan, dan penghargaan terhadap orang-orang yang kita cintai. Masing-masing cerpen mengajak pembaca untuk merenung dan belajar dari pengalaman karakter-karakter dalam cerita tersebut.

Penulis :
Latisha Asharani