
Pantau - Terdapat berbagai jenis konjungsi dalam Bahasa Indonesia, salah satunya adalah konjungsi koordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki makna setara atau sederajat.
Beragam jenis konjungsi koordinatif memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu kalimat. Beberapa di antaranya adalah konjungsi koordinatif penambahan, pendampingan, pemilihan, perlawanan, dan pertentangan. Pemahaman yang baik tentang penggunaan konjungsi ini akan membantu dalam menyusun kalimat yang jelas dan efektif.
Jenis Konjungsi Koordinatif dan Contohnya
1. Konjungsi Koordinatif Penambahan
Konjungsi ini digunakan untuk menambahkan informasi atau melengkapi suatu pernyataan. Contoh konjungsi koordinatif penambahan adalah "dan".
Contoh Kalimat:
- Budi membeli buku dan alat tulis di toko.
- Sinta memasak nasi goreng dan ayam panggang untuk makan malam.
- Ayah sedang membaca koran dan mendengarkan radio di ruang tamu.
Baca juga: Bisa Jadi Cuan, Ini Deretan Aplikasi Terbaik untuk Menulis
2. Konjungsi Koordinatif Pendampingan
Konjungsi ini memberikan makna pendampingan antara dua unsur dalam kalimat. Contoh konjungsi koordinatif pendampingan adalah "serta".
Contoh Kalimat:
- Kakak serta adiknya pergi ke perpustakaan untuk belajar bersama.
- Pak guru memberikan tugas serta penjelasan tambahan kepada murid-muridnya.
- Paman membeli mobil baru serta perlengkapan aksesorisnya.
3. Konjungsi Koordinatif Pemilihan
Konjungsi ini menunjukkan dua pilihan dalam suatu kalimat, sehingga salah satu harus dipilih. Contoh konjungsi koordinatif pemilihan adalah "atau".
Contoh Kalimat:
- Risa bingung ingin membeli tas atau sepatu baru.
- Apakah kamu ingin minum kopi atau teh?
- Ayah sedang mempertimbangkan untuk berangkat pagi atau sore hari.
Baca juga: 7 Manfaat Menulis yang Perlu Kamu Ketahui
4. Konjungsi Koordinatif Perlawanan
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang bertentangan atau berlawanan makna. Contoh konjungsi koordinatif perlawanan adalah "tetapi" dan "melainkan".
Contoh Kalimat:
- Dina sudah berusaha belajar dengan giat tetapi tetap belum mendapatkan nilai yang memuaskan.
- Dodi bukan seorang pemalas melainkan seseorang yang sangat teliti dalam pekerjaannya.
- Ia tidak suka makanan pedas tetapi tetap mencobanya karena penasaran.
5. Konjungsi Koordinatif Pertentangan
Konjungsi ini menyatakan bahwa satu unsur bertentangan dengan unsur lainnya dalam kalimat. Contoh konjungsi koordinatif pertentangan adalah "padahal" dan "sedangkan".
Contoh Kalimat:
- Dita ingin diet padahal ia tidak bisa menahan diri dari makanan manis.
- Rudi selalu terlambat ke sekolah padahal rumahnya dekat.
- Ayu suka membaca novel sedangkan adiknya lebih suka bermain game.
Baca juga: 11 Cara Menulis Artikel Bagi Pemula, Simak di Sini!
Dengan memahami berbagai jenis konjungsi koordinatif dan penggunaannya, kita dapat menyusun kalimat yang lebih efektif dan komunikatif. Konjungsi ini tidak hanya membantu dalam menyusun teks yang jelas tetapi juga memperjelas hubungan antaride dalam sebuah kalimat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakannya secara tepat agar pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih mudah dipahami.
- Penulis :
- Latisha Asharani