Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Fenomena 'Good Girl Syndrome', Ketika Berperilaku Terlalu Baik Justru Jadi Bumerang

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Fenomena 'Good Girl Syndrome', Ketika Berperilaku Terlalu Baik Justru Jadi Bumerang
Foto: Fenomena 'Good Girl Syndrome', Ketika Berperilaku Terlalu Baik Justru Jadi Bumerang (freepik.com)

Pantau - Pernahkah kamu merasa selalu berusaha menyenangkan semua orang, sulit mengatakan tidak, dan merasa bersalah jika tidak memenuhi ekspektasi orang lain? Bisa jadi, kamu mengalami apa yang disebut dengan Good Girl Syndrome (GGS). Istilah ini mungkin terdengar asing, tetapi banyak perempuan tanpa sadar terjebak dalam pola perilaku ini. Apa sebenarnya Good Girl Syndrome itu, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa Itu Good Girl Syndrome?

Good Girl Syndrome bukanlah diagnosis medis atau gangguan mental yang resmi diakui. Ini lebih merupakan kumpulan ciri-ciri atau pola perilaku yang muncul akibat internalisasi stereotip sosial dan budaya tentang bagaimana seharusnya perempuan bertindak. Singkatnya, Good Girl Syndrome adalah kondisi ketika seorang perempuan merasa terdorong untuk selalu menjadi "baik" demi memenuhi harapan orang lain, seringkali mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan dirinya sendiri.

Seseorang dengan Good Girl Syndrome cenderung bersikap manis, penurut, patuh, dan melakukan segalanya untuk membuat orang lain bahagia. Mereka haus validasi dari luar, selalu berusaha menjadi sempurna, dan menghindari konflik. Akibatnya, mereka mungkin kesulitan mengekspresikan pendapat, menetapkan batasan, atau membela diri sendiri.

Ciri-Ciri Good Girl Syndrome

Meskipun setiap orang bisa mengalami Good Girl Syndrome dengan cara yang berbeda, ada beberapa ciri umum yang sering muncul:

  1. Selalu Berusaha Menyenangkan Orang Lain (People-Pleasing): Melakukan apa saja agar orang lain senang, bahkan jika itu berarti mengorbankan diri sendiri.
  2. Sulit Mengatakan "Tidak": Merasa bersalah atau takut mengecewakan orang lain jika menolak permintaan mereka.
  3. Perfeksionis: Memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan merasa tidak berharga jika tidak mencapai kesempurnaan.
  4. Mengutamakan Kebutuhan Orang Lain: Selalu mendahulukan kebutuhan dan keinginan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri.
  5. Takut Konflik: Berusaha menghindari konflik atau konfrontasi dengan cara apa pun.
  6. Merasa Bertanggung Jawab Atas Perasaan Orang Lain: Merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan atau ketidakbahagiaan orang lain dan berusaha memperbaikinya.
  7. Sulit Mengekspresikan Diri: Kesulitan mengungkapkan pendapat atau emosi yang sebenarnya karena takut dihakimi atau dikritik.
  8. Merasa Bersalah Saat Memprioritaskan Diri Sendiri: Merasa bersalah atau egois saat melakukan sesuatu untuk diri sendiri.

Penyebab Good Girl Syndrome

Good Girl Syndrome berkembang dari kombinasi faktor budaya, sosial, dan pengalaman pribadi. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Tuntutan dan Harapan Masyarakat: Masyarakat sering kali memiliki harapan yang berbeda terhadap perempuan dan laki-laki. Perempuan diharapkan untuk menjadi penurut, penyayang, dan mengutamakan kebutuhan orang lain, sementara laki-laki diharapkan untuk menjadi kuat, mandiri, dan ambisius.
  • Pola Asuh: Cara orang tua berinteraksi dengan anak perempuan mereka dapat memengaruhi perkembangan Good Girl Syndrome. Misalnya, anak perempuan yang sering dipuji karena bersikap manis dan penurut mungkin akan belajar bahwa menjadi "baik" adalah cara untuk mendapatkan kasih sayang dan penerimaan.
  • Pengalaman Trauma: Beberapa orang dengan Good Girl Syndrome mengalami trauma di masa kanak-kanak, seperti kekerasan atau penelantaran. Dalam kasus ini, perilaku yang terkait dengan Good Girl Syndrome—seperti people-pleasing dan perfeksionisme—dapat menjadi bentuk kewaspadaan berlebihan (hypervigilance) untuk menghindari konflik dan menjaga diri tetap aman.

Dampak Negatif Good Girl Syndrome

Meskipun tampak tidak berbahaya, Good Girl Syndrome dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, serta hubungan pribadi, sosial, dan profesional1. Beberapa dampak negatifnya meliputi:

  • Rendahnya Harga Diri: Terus-menerus mencari validasi dari luar dapat membuat seseorang kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan merasa tidak berharga jika tidak memenuhi harapan orang lain.
  • Kelelahan Emosional: Selalu berusaha menyenangkan orang lain dan mengabaikan kebutuhan diri sendiri dapat menyebabkan kelelahan emosional, stres, dan burnout.
  • Kecemasan dan Depresi: Tekanan untuk selalu menjadi sempurna dan memenuhi harapan orang lain dapat memicu kecemasan dan depresi.
  • Kesulitan dalam Hubungan: Kesulitan mengekspresikan kebutuhan dan batasan diri dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan konflik dalam hubungan.
  • Kesulitan dalam Karir: Takut mengambil risiko atau menyuarakan pendapat dapat menghambat kemajuan karir.

Cara Mengatasi Good Girl Syndrome

Mengatasi Good Girl Syndrome membutuhkan kesadaran diri, keberanian untuk mengubah pola perilaku, dan kesabaran. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Sadarilah Pola Perilaku Kamu: Perhatikan kapan kamu merasa terdorong untuk menyenangkan orang lain atau mengabaikan kebutuhan diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri mengapa kamu merasa perlu bertindak seperti itu
  2. Belajar Mencintai Diri Sendiri: Ingatlah bahwa kamu berharga apa adanya, terlepas dari apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu. Fokuslah pada kekuatan dan kualitas positif mu.
  3. Tetapkan Batasan yang Jelas: Belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada permintaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau kebutuhan mu Ingatlah bahwa kamu berhak untuk memprioritaskan diri sendiri.
  4. Ekspresikan Diri dengan Jujur: Beranikan diri untuk mengungkapkan pendapat dan emosimu, bahkan jika itu berarti tidak setuju dengan orang lain. Ingatlah bahwa pendapat kamu penting.
  5. Berhenti Perfeksionis: Terima bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan bahwa membuat kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Berhentilah menghakimi diri sendiri dengan keras.
  6. Fokus pada Tujuan: Identifikasi apa yang benar-benar penting bagi kamu dan prioritaskan tujuan mu. Jangan biarkan harapan orang lain mengendalikan hidup mu.
  7. Cari Dukungan Profesional: Jika kamu kesulitan mengatasi Good Girl Syndrome sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu kamu memahami akar masalah dan mengembangkan strategi untuk mengubah pola perilaku yang tidak sehat.

 

Good Girl Syndrome adalah pola perilaku yang umum dialami oleh banyak perempuan. Meskipun tampak tidak berbahaya, Good Girl Syndrome dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan. Dengan mengenali ciri-ciri, penyebab, dan dampak negatifnya, serta mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, kamu dapat membebaskan diri dari Good Girl Syndrome dan menjalani hidup yang lebih autentik dan memuaskan.

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha

Berita Terkait