HOME  ⁄  Lifestyle

11 Alasan Mengapa Banyak Orang Sulit Menetapkan Batasan Diri

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

11 Alasan Mengapa Banyak Orang Sulit Menetapkan Batasan Diri
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Banyak orang hidup dalam tekanan tanpa batasan yang jelas. Mereka terjebak dalam pola perilaku yang tampak mulia, tetapi justru berujung pada frustrasi, kekecewaan, dan ketidakpuasan. Bersikap "terlalu baik" tidak selalu membawa dampak positif, karena sering kali justru memicu ketidakhormatan dari orang lain.

Salah satu penyebab utama adalah kebiasaan menyenangkan orang lain atau people-pleasing. Dalam bukunya No More Mr. Nice Guy, Dr. Robert Glover menjelaskan cara keluar dari sindrom ini dan menjadi pribadi yang lebih utuh. Berikut beberapa ciri orang dengan batasan diri atau boundaries yang kuat:

1. Tidak Mencari Validasi dari Orang Lain

Mereka yang sering menyenangkan orang lain cenderung mengukur harga dirinya dari seberapa banyak pengakuan yang diterima. Akibatnya, mereka menghindari konflik dan mengorbankan kebutuhannya sendiri. Solusinya, berhenti bergantung pada validasi eksternal dan mulailah mengenali pencapaian serta keinginan secara mandiri.

2. Mengenali Akar Perilaku Mereka

Perilaku people-pleasing sering berkembang sejak kecil, sebagai mekanisme untuk mendapatkan persetujuan dari figur otoritas atau menghindari hukuman. Menyadari bagaimana pengalaman masa lalu membentuk pola pikir adalah langkah pertama dalam mengubahnya.

Baca juga: 7 Ciri Orang dengan Sifat Pendendam dan Cara Menghadapinya

Menurut penelitian American Psychological Association (APA) tahun 2010, analisis perilaku dapat membantu mengidentifikasi pemicu utama dan motivasi di balik kebiasaan ini. Dengan introspeksi, seseorang dapat memahami faktor lingkungan yang membentuknya.

3. Tidak Menekan Kebutuhan Pribadi

Mereka yang terlalu berusaha menyenangkan orang lain sering kali mengabaikan kebutuhannya sendiri, berharap akan mendapatkan apresiasi atau balasan. Namun, ketika hal itu tidak terjadi, muncul rasa kecewa dan frustrasi. Langkah terbaik adalah mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengambil tindakan untuk memenuhinya.

4. Berani Menetapkan Batasan

Kesulitan mengatakan "tidak" sering kali membuat seseorang merasa kelelahan dan kurang dihargai. Padahal, menetapkan batasan adalah langkah penting untuk menjaga energi dan harga diri. Studi dalam Journal of Marital and Family Therapy menegaskan bahwa batasan yang jelas membantu menjaga keseimbangan mental dan emosional.

5. Menjadi Diri Sendiri

Orang yang terlalu baik cenderung kehilangan identitasnya karena terus berusaha menyenangkan semua orang. Akibatnya, mereka menekan pendapat, minat, dan keinginannya sendiri. Solusinya, jadilah diri sendiri, berani mengungkapkan pendapat, dan tidak takut berbeda.

Baca juga: 7 Ciri Orang Keras Kepala yang Perlu Kamu Ketahui

6. Tidak Takut Konflik

Menghindari konflik sering kali menyebabkan masalah yang tidak terselesaikan dan perilaku pasif-agresif. Studi APA tahun 2018 menunjukkan bahwa mengubah perspektif terhadap konflik sebagai peluang pertumbuhan dapat membantu seseorang mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat.

7. Tidak Menekan Kemarahan

Banyak orang menganggap kemarahan sebagai emosi negatif yang harus ditekan. Namun, jika tidak diekspresikan dengan sehat, kemarahan dapat menumpuk dan meledak dalam bentuk frustrasi. Menghormati kebutuhan diri sendiri membantu menghindari penumpukan emosi negatif.

8. Tidak Mencari Persetujuan

Sebagian besar people-pleasers cenderung mencari persetujuan orang lain untuk membangun harga dirinya. Penelitian dalam Contemporary Educational Psychology menunjukkan bahwa individu dengan harga diri yang kuat tidak bergantung pada validasi eksternal. Mereka fokus pada pertumbuhan diri dan membangun kepercayaan diri tanpa ketergantungan emosional pada orang lain.

9. Tidak Berusaha Memperbaiki Semua Orang

Mereka yang ingin selalu membantu sering kali merasa frustrasi ketika upayanya tidak dihargai. Padahal, seseorang tidak bertanggung jawab untuk memperbaiki kehidupan orang lain. Berikan dukungan dengan tulus, tanpa berharap imbalan atau pengakuan.

Baca juga: Mental Baja! Ini 7 Ciri Orang dengan Ketahanan Diri Luar Biasa

10. Berani Mengambil Risiko

Keluar dari zona nyaman sering kali dihindari karena ketakutan akan kegagalan atau penolakan. Namun, keberanian mengambil risiko kecil secara bertahap dapat membawa kebebasan dan pertumbuhan pribadi. Studi menunjukkan bahwa mengambil risiko dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional.

11. Menerima Diri Secara Utuh

Menjadi pribadi yang utuh berarti menerima seluruh aspek diri, termasuk kelemahan dan kekurangan. Tidak perlu menjadi sempurna untuk merasa berharga. Kepercayaan diri sejati muncul dari penerimaan diri yang penuh.

Mengembangkan batasan yang sehat bukanlah proses instan, tetapi dengan kesadaran dan latihan, siapa pun dapat melakukannya. Dengan membangun harga diri yang kuat, seseorang dapat menjalani hidup yang lebih seimbang, sehat, dan memuaskan.

Baca juga: 11 Ciri-Ciri Orang Sabar yang Perlu Kamu Tahu

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler