Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Apakah Boleh Mengonsumsi Mie Instan saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Apakah Boleh Mengonsumsi Mie Instan saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya
Foto: ilustrasi mie instan. (Freepik)

Pantau - Berbuka puasa adalah waktu yang dinanti untuk mengisi kembali energi setelah seharian menahan lapar dan haus. Namun, pilihan makanan saat berbuka berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Mie instan sering menjadi pilihan karena praktis, tetapi apakah aman dikonsumsi saat berbuka? Bagaimana dampaknya bagi tubuh? Berikut penjelasan dari ahli gizi mengenai konsumsi mie instan saat berbuka puasa.

Apakah boleh mengonsumsi mie instan saat berbuka puasa?

Dilansir Antara, Jumat (14/3/2025), menurut dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M. Gizi., Sp.GK dari Mayapada Hospital Bogor, mengonsumsi mie instan saat berbuka sebenarnya diperbolehkan, tetapi dengan catatan harus dilengkapi dengan sumber protein seperti telur, ayam, atau ikan, serta sayuran sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral. Hal ini bertujuan agar asupan nutrisi tetap seimbang dan tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas setelah berbuka.

Baca juga: Berapa Menit Sebaiknya Merebus Mie Instan?

Kandungan nutrisi dalam mie instan

Mie instan berasal dari tepung terigu yang tinggi karbohidrat tetapi memiliki kandungan protein dan serat yang rendah. Selain itu, ada beberapa zat lain dalam mie instan yang perlu diwaspadai, di antaranya:

- Natrium (garam) tinggi: Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

- Kalori dan lemak tinggi: Jika dikonsumsi secara rutin tanpa pengaturan porsi, mie instan dapat meningkatkan berat badan dan memicu obesitas.

- Rendah serat: Karena rendah serat, mie instan tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama, sehingga bisa membuat seseorang cepat lapar kembali.

Baca juga: Tidak Perlu Antre Makannya, Ini Resep Bumbu Mie Gacoan yang Enak

Dampak mengonsumsi mie instan saat berbuka puasa

Jika mie instan dikonsumsi tanpa tambahan makanan bernutrisi lain, ada beberapa risiko yang bisa muncul:

1. Cepat merasa lapar

Mie instan adalah makanan yang rendah serat dan protein, sehingga tidak dapat memberikan rasa kenyang yang tahan lama. Jika dikonsumsi saat berbuka, tubuh mungkin akan cepat merasa lapar kembali dalam waktu singkat.

2. Menyebabkan dehidrasi

Kandungan garam yang tinggi dalam mie instan dapat meningkatkan rasa haus dan membuat tubuh lebih cepat mengalami dehidrasi. Ini bisa menjadi masalah saat puasa, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan cairan tinggi.

3. Meningkatkan risiko penyakit metabolik

Konsumsi mie instan secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit seperti:

Hipertensi: Kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

Kolesterol tinggi: Lemak jenuh dalam mie instan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Diabetes: Mie instan memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Tips mengonsumsi mie instan saat berbuka puasa agar lebih sehat

Jika mie instan tetap menjadi pilihan berbuka puasa, ada beberapa cara agar makanan tersebut lebih sehat:

- Tambahkan sumber protein: Campurkan telur, ayam, atau tahu untuk meningkatkan nilai gizi.

- Masukkan sayuran: Tambahkan sayuran seperti sawi, wortel, atau bayam agar mendapatkan serat dan vitamin.

- Kurangi bumbu instan: Gunakan setengah atau kurangi penggunaan bumbu instan untuk mengurangi asupan natrium.

- Gunakan kaldu alami: Sebagai pengganti bumbu instan, gunakan kaldu ayam atau kaldu sayur yang lebih sehat.

- Pilih varian mie yang lebih sehat: Beberapa produsen menawarkan mie instan dengan kadar serat lebih tinggi atau bahan alami yang lebih sehat.

Baca juga: Resep Mie Goreng Telur Sederhana dan Menggugah Selera

Berbuka puasa dengan mie instan sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering, karena kandungan nutrisinya yang kurang seimbang dan potensi risiko kesehatannya. Namun, jika tetap ingin mengonsumsinya, pastikan untuk menambahkan protein, sayuran, dan mengurangi bumbu instan agar lebih sehat.

Penulis :
Nur Nasya Dalila