Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Jaga Kesehatan, Hipertensi dan Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Otak

Oleh Gilang
SHARE   :

Jaga Kesehatan, Hipertensi dan Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Otak

Pantau.com - Hipertensi dan diabetes bisa menyebabkan berbagai komplikasi masalah pada tubuh termasuk menurunkan fungsi kognitif seseorang, ungkap dokter spesialis penyakit dalam Dr Rensa, SpPD-K.Ger.

Baca juga: Sering Pipis Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Hipertensi

"Pada hipertensi ada perubahan sirkulasi darah di otak, mudah terjadi stroke. Efek stroke kerusakan jaringan otak. Kalau jaringan otaknya yang penting-penting, seperti bahasa, memori, sudah pasti akan mempengaruhi fungsi kognitifnya secara langsung," kata dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain itu, pasien hipertensi umumnya mengalami perubahan pada selnya dan berlangsung terus menerus sehingga menurunkan fungsi sel saraf di otak. Hasilnya, lagi-lagi menurunkan fungsi kognitifnya.

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis saraf Atma Jaya Dr dr Yuda Turana, SpS mengungkapkan, penurunan fungsi kognitif ini bisa terjadi setahun setelah pasien terdiagosis hipertensi.

Di sisi lain, pada penderita diabetes, kondisi gula darah yang tinggi secara terus menerus mencetuskan proses inflamasi atau peradangan kronis, dan berujung terganggunya fungsi otak.

"Kalau terjadi terus menerus akan mengganggu sel otak, menurunkan fungsi otak bahkan menurunkan jumlah sel otak lebih cepat," tutur Rensa.

Salah satu masalah kesehatan yang berhubungan penurunan fungsi kognitif, demensia. Kondisi ini, mengutip dari laman Alzheimer Indonesia, menggambarkan serangkaian gejala seperti kehilangan memori, perubahan suasana hati, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah hingga bahasa.

Untuk memastikan kondisi kesehatan otak, penyandang diabetes, hipertensi dan individu sehat sekalipun, sebaiknya melakukan pemeriksaan medis. Dalam konteks penuaan otak, sebaiknya mereka yang sudah berusia 40 tahun sudah melakukannya.

"Setiap orang saat usia 40 tahun sebaiknya sudah pernah melakukan medical check up atau umur yang lebih muda namun dengan faktor risiko misalnya obesitas, diabetes," tutur Yuda.

Baca juga: Aduh, Hipertensi Bisa Ganggu Kehidupan Seksual

Dia mengatakan, pemeriksaan medis menjadi langkah awal deteksi dini dan memperlambat progresivitas demensia yang hingga kini belum ada obatnya.

Penulis :
Gilang