
Pantau - Makanan dan minuman manis kerap kali menjadi favorit banyak orang. Padahal, mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan risiko diabetes.
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), sejak tahun 2021 Indonesia menjadi negara urutan kelima kasus diabetes terbanyak dengan jumlah 19,5 juta penderita. Ikatan Dokter Federation (IDF) juga melaporkan bahwa pada tahun 2023, penderita diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat.
Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga pola makan dangan mengatur masuknya gula ke dalam tubuh. Meskipun gula memang penting untuk tubuh, tapi tetap perlu memperhatikan batas konsumsi gula agar tidak berlebihan. Menghindari makanan dan minuman manis adalah salah satu cara mudah untuk mencegah diabetes. Disertai dengan berolahraga sebanyak 5 hari dalam seminggu dan durasi 30 menit dalam sehari yang sangat dianjurkan untuk tubuh tetap sehat.
Diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikendalikan jika penderitanya menjaga pola hidup dan melakukan pemeriksaan. Beberapa kasus diabetes mengakibatkan komplikasi yang berimbas pada ginjal, jantung, kebutaan pada mata dan berujung kematian.
Jenis-jenis Diabetes
Selain karena terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, diabetes juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Diabetes terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya:
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes melitus 1 juga sering disebut dengan nama diabetes juvenile karena pada umumnya ditemukan pada anak-anak dan remaja. Diabetes melitus tipe 1, merupakan kondisi dimana tubuh mengalami kerusakan pada sel pankreas yang mengakibatkan berhentinya produksi insulin. Perlu diingat bahwa insulin sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengkondisikan glukosa (gula) dalam sel yang dapat dijadikan energi.
Apabila pankreas tidak menghasilkan insulin, maka para penderita harus melakukan suntik insulin dari luar tubuh secara rutin. Apabila tidak segera ditangani, DM Tipe 1 dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi indra penglihatan, pembuluh darah dan jantung.
Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 merupakan kondisi dimana produksi insulin berjalan normal, namun sensitivitas tubuh dalam merespons kadar gula menurun. Umumnya kondisi ini terjadi pada orang dewasa berusia di atas 30 tahun.
Jika kadar gula tinggi dibiarkan secara terus-menerus, dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi sistem saraf, jantung, pembuluh darah dan lain sebagainya. Tak hanya sel-sel tubuh yang tidak merespon insulin, pola kehidupan sehari-hari juga bisa menyebabkan DM Tipe 2. Memiliki pola hidup yang secara rutin mengkonsumsi makanan atau minuman manis dan diet yang tidak seimbang dapat menjadi faktor penyebab.
Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional umumnya dialami oleh ibu hamil dan bersifat sementara. Biasanya, diabetes gestasional muncul saat trimester kedua, yaitu minggu ke 24 sampai 28. Ibu hamil pengidap diabetes gestasional sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes. Pada masa kehamilan, hormon akan mengalami banyak perubahan, salah satunya peningkatan hormon estrogen.
Faktor penyebab ibu hamil mengidap diabetes gestasional dikarenakan tubuh kurang menghasilkan insulin selama kehamilan. Berbeda dengan diabetes tipe 1 dan 2, diabetes gestasional dapat disembuhkan apabila kadar gula kembali normal usai melahirkan. Namun jika kadar gula tidak dibatasi usai melahirkan, hal ini dapat menyebabkan diabetes melitus tipe 2.
Penyebab Diabetes
Aktivitas sehari-hari bisa maksimal dengan kita memenuhi gula darah, karena merupakan hal penting untuk tubuh yang jumlahnya juga harus sesuai dengan produktifitas kita. Namun bila jumlah gula darah yang masuk dalam tubuh berlebih dan menumpuk maka akan memicu diabetes. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi sebab tubuh terkena diabetes, diantaranya:
- Konsumsi gula yang terlalu tinggi.
- Kurangnya berktivitas seperti berolahraga.
- Faktor genetik dan obesitas.
- Kerja insulin yang terhambat akibat hormon.
- Kurangnya produksi insulin pada pankreas.
Gejala Diabetes
Adapun tanda dan gejala diabetes diantaranya:
- Memiliki rasa haus yang berlebihan, hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya cairan dalam tubuh.
- Menurunnya berat badan, penurunan berat badan diakibatkan oleh kadar gula darah yang tinggi.
- Meningkatnya rasa ingin buang air kecil yang tinggi, akibat sel-sel dalam tubuh sulit menyerap glukosa dan ginjal terus mengeluarkan glukosa yang banyak.
- Memiliki pandangan kabur, biasanya sering terjadi akibat gula darah yang tidak terkendali dalam jangka waktu lama.
- Sering merasakan kesemutan atau mati rasa, tanda awal saraf yang sedang dirusak oleh diabetes seperti rasa kesemutan dan mati rasa yang terjadi pada area tangan dan kaki. Hal ini terjadi diakibatkan kadar gula darah yang dibiarkan tinggi dalam waktu lama dan dapat merusak sistem saraf secara permanen.
- Penyembuhan luka membutuhkan waktu lama karena sirkulasi darah yang buruk.
- Sering merasakan kelaparan yang ekstrem, hal ini merupakan tanda awal diabetes dikarenakan kadar gula darah yang turun.
Cara Pengobatan Diabetes
Berikut adalah cara pengobatan dari masing-masing tipe:
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 1
Walaupun diabetes tidak bisa disembuhkan. Namun pengidapnya bisa memilih untuk mengendalikan kadar glukosa. Dengan langkah pengendalian ini, pengidap juga menghindari komplikasi yang bisa saja terjadi dikemudian hari.
Pengobatan DM Tipe 1 bisa dilakukan dengan cara:
- Melakukan suntik insulin 3-4 sehari sesuai arahan dokter.
- Menjaga pola makan, membantu tubuh untuk mengontrol tingkat glukosa darah.
- Melakukan perawatan kaki dan memeriksa mata untuk melakukan pencegahan komplikasi dikemudian hari.
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2
Sama dengan DM Tipe 1, DM Tipe 2 juga tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikontrol. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara:
- Mengkonsumsi makanan sehat.
Contohnya mengkonsumsi makanan dengan serat tinggi, hindari biji-bijian olahan, mengkonsumsi susu rendah lemak dan makanan sehat lainnya.
- Memeriksa kadar gula darah.
Sebaiknya dilakukan sekali sehari sebelum atau sesudah berolahraga. Pengidap harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan kadar gula darah tergolong normal.
- Mengkonsumsi obat diabetes.
Bila olahraga tidak cukup untuk mempertahan kadar gula agar tetap normal, dokter akan memberikan resep obat penyakit gula.
Pengobatan Diabetes Gestasional
Berbeda dengan diabetes lainnya, diabetes gestasional dapat disembuhkan dengan cara-cara yang direkomendasikan:
- Mengontrol pola makan.
Jika selama masa kehamilan diketahui memiliki kadar gula yang tinggi, maka ibu hamil direkomendasikan untuk mengubah pola makan untuk mengontrol kadar gula. Ibu hamil diharapkan untuk membatasi mengkonsumsi lemak jenuh dan mengkonsumsi buah, sayur.
- Melakukan olahraga secara rutin.
Sebelum melakukan olahraga, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan konsultasi mengenai jenis olahraga yang akan memberikan efek positif kepada tubuh.
- Mengkonsumsi obat-obatan.
Bila cara yang sudah disebutkan tidak efektif, dokter akan memberikan resep dokter untuk dikonsumsi.
Setiap jenis diabetes memiliki pengobatan yang beragam dan cukup rumit. Karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes diantaranya menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok dan konsumsi alkohol, berolahraga secara rutin, minum air yang cukp, kurangi stres, tidur dan istirahat yang cukup serta cek gula darah secara rutin.
Laporan: Siti Nazwa Aprillia, Keyzia Ilunia Anatatya, Gita Andini
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani