Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wisma Atlet Nihil Pasien Covid-19 Omicron Subvarian BA4 dan BA5

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Wisma Atlet Nihil Pasien Covid-19 Omicron Subvarian BA4 dan BA5
Pantau -Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, mencatat tidak ada kasus positif Omicron psubvarian BA4 dan BA5 hingga hari ini.

"Untuk varian Omicron sendiri, sampai hari ini yang dirawat di Wisma Atlet sudah tidak ada, karena mereka sudah dinyatakan sembuh," kata Kepala Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel dr Mintoro Sumego, di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Sebelumnya, ada 24 pasien yang terinfeksi virus Covid-19 subvarian BA4 dan BA5, 8 orang terinveksi Covid-19 varian Omicron.

"BA4 ada lima orang dan BA5 ada sembilan belas orang, lainnya adalah Omicron ada delapan orang," ujarnya.

Mintoro menjelaskan dari 32 orang tersebut terdiri dari 17 laki-laki dan 15 perempuan. Kemudian dari 32 orang tersebut 12 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri dan 20 pelaku perjalanan dalam negeri.

Ia mengatakan bahwa  32 orang tersebut telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSDC Wisma Atlet dan telah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Lebih lanjut Kepala Humas RSDC itu menjelaskan, data 32 pasien Omicron beserta subvariannya dikumpulkan sejak pemerintah mengumumkan adanya subvarian BA4 dan BA5 yang masuk ke Indonesia.

Temuan mengenai 24 pasien subvarian Omicron tersebut juga diperkuat dengan pemeriksaan sampel oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Subvarian baru BA4 dan BA5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Empat kasus pertama terdiri dari 1 orang positif BA4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali, sisanya 3 orang kasus positif BA5.

Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA4 maupun BA5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron BA1 dan BA2.

Sementara dilihat dari tingkat keparahan dari BA4 dan BA5 tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.

Ada tiga negara yakni Afrika Selatan, Portugal, dan Chili, yang kenaikan kasus COVID-19 dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA4 dan BA5.

Sementara di Indonesia dengan awal kasus BA4 dan BA5 pada awal Juni 2022, maka diperkirakan puncak penyebaran kasus adalah pada awal Juli 2022.
Penulis :
Firdha Rizki Amalia