Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KNKT Sebut Kecelakaan Maut di Cileungsi Dipicu oleh Klakson Telolet dan Rem Blong

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

KNKT Sebut Kecelakaan Maut di Cileungsi Dipicu oleh Klakson Telolet dan Rem Blong
Pantau - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab kecelakaan maut di Jl Transyogi, Bekasi, Jawa Barat.

KNKT menilai, truk di simpang Cibubur CBD gagal melakukan pengereman, kecelakaan disebut dipicu oleh adanya klakson tambahan 'Telolet'.

Kini status simpang Cibubur CBD dan lampu merahnya ditutup setelah kecelekaan maut yang menewaskan 11 orang.

"Berdasarkan hasil investigasi dan analisis, dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan tabrakan beruntun ini adalah truk trailer tangki mengalami kegagalan pengereman dan hal ini terjadi karena persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas sehingga tidak cukup kuat untuk melakukan pengereman," ujar Plt Kepala Subkomite Investigasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan dalam konferensi pers, Selasa (18/10/2022).

"Penurunan udara tekan dipicu oleh dua hal, pertama adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan dan kedua adalah travel stroke kampas rem," sambungnya.

Dua hal tersebut akhirnya memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang. Selain itu, faktor rem yang tidak pakem mempengaruhi angin pada tabung berkurang lebih cepat.

"Resultante dua hal ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem dan mempercepat berkurangnya angin pada tabung," ucap Wildan.

Diduga Rem blong

Lampu lalu lintas (traffic light) di lokasi kecelakaan maut yang melibatkan truk Pertamina dan sejumlah kendaraan bermotor di Jalan Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, kini sudah dinonaktifkan.

KNKT menyimpulkan kecelakaan beruntun yang menewaskan 11 orang karena kegagalan pengereman. Kecelakaan maut itu terjadi di Jl Transyogi, Bekasi, pada Senin (18/7/2022).

"Berdasarkan temuan di lapangan, KNKT menyatakan tidak ditemukan jejak pengereman (skidmark) di permukaan jalan lokasi tabrakan beruntun," ujar Wildan.
Penulis :
Desi Wahyuni