Pantau - Polisi menangkap KW, pembunuh dokter spesialis paru bernama Mawarty Susanti di Nabire, Papua Tengah. Ia adalah seorang cleaning service rumah sakit.
Sampel DNA
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, mengatakan dari hasil penyelidikan, ditemukan sampel DNA yang diduga milik tersangka KW di lokasi kejadian.
Polisi kemudian melakukan pencocokan sampel DNA tersebut dengan hasil swab pada puting korban. Hasilnya, ada kecocokan.
"Jadi kasus terungkap dari hasil tes profil DNA campuran antara air liur tersangka dengan barang bukti yang diamankan dari hasil swab pada dada korban. Kemudian Polres Nabire langsung melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi," kata Mathius.
Pelaku Akui Perbuatan
Mathius mengatakan Polres Nabire lantas menangkap KW. Kepada polisi, yang bersangkutan mengakui perbuatannya.
"Sampai saat ini tersangka masih tunggal. Namun proses penyidikan masih terus berjalan guna mengungkap motif pembunuhan terhadap korban," katanya.
Ia menyampaikan polisi hati-hati dalam menangani kasus ini. Mereka juga menggunakan scientific crime investigation.
"Dan akhirnya kami menangkap pelakunya yang merupakan seorang cleaning service rumah sakit umum daerah Nabire berinisial KW," katanya.
Mathius menambahkan barang bukti lain dalam kasus ini yaitu telepon seluler milik korban, yang disimpan di dalam bantal dan terbungkus plastik bening dan disita di gudang kecil lantai 2 RSUD Nabire. Lalu 1 rok warna hitam rok bintik-bintik putih yang disimpan di dalam lemari kamar.
Sebelumnya, jasad dokter Mawarty Susanti ditemukan oleh seorang perawat dan sopir korban, M, di rumah dinasnya, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023). Saat ditemukan, kondisi korban cukup mengenaskan yaitu mulutnya berbusa.
Sampel DNA
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, mengatakan dari hasil penyelidikan, ditemukan sampel DNA yang diduga milik tersangka KW di lokasi kejadian.
Polisi kemudian melakukan pencocokan sampel DNA tersebut dengan hasil swab pada puting korban. Hasilnya, ada kecocokan.
"Jadi kasus terungkap dari hasil tes profil DNA campuran antara air liur tersangka dengan barang bukti yang diamankan dari hasil swab pada dada korban. Kemudian Polres Nabire langsung melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi," kata Mathius.
Pelaku Akui Perbuatan
Mathius mengatakan Polres Nabire lantas menangkap KW. Kepada polisi, yang bersangkutan mengakui perbuatannya.
"Sampai saat ini tersangka masih tunggal. Namun proses penyidikan masih terus berjalan guna mengungkap motif pembunuhan terhadap korban," katanya.
Ia menyampaikan polisi hati-hati dalam menangani kasus ini. Mereka juga menggunakan scientific crime investigation.
"Dan akhirnya kami menangkap pelakunya yang merupakan seorang cleaning service rumah sakit umum daerah Nabire berinisial KW," katanya.
Mathius menambahkan barang bukti lain dalam kasus ini yaitu telepon seluler milik korban, yang disimpan di dalam bantal dan terbungkus plastik bening dan disita di gudang kecil lantai 2 RSUD Nabire. Lalu 1 rok warna hitam rok bintik-bintik putih yang disimpan di dalam lemari kamar.
Sebelumnya, jasad dokter Mawarty Susanti ditemukan oleh seorang perawat dan sopir korban, M, di rumah dinasnya, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023). Saat ditemukan, kondisi korban cukup mengenaskan yaitu mulutnya berbusa.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari
