Pantau - Ahmad Nashir (22) mahasiswa fakultas ekonomi perguruan tinggi swasta di Semarang sebagai tersangka tewasnya putri PJ Gubernur Papua Pegunungan, sempat membawa ABK (korban) ke rumah sakit.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, Ahmad mengaku sempat membawa korban ke RS dengan bantuan tetangga kos-kosannya dan menghubungi keluarga ABK.
''Korban dibawa Ahmad ke RS dengan bantuan tetangganya, setelah korban diantarkan ke RS, Ahmad menghubungi keluarga korban,'' kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).
Irwan menuturkan, saat sebelum dibawa ke rumah sakit, ABK mengalami mual-mual lalu pelaku memberikan susu dan air kelapa. Namun, korban kejang-kejang usai menenggak minuman yang diberikan Ahmad.
''Sempat dibawa ke RS karena korban waktu itu mual-mual, akhirnya diberikan susu dan air kelapa oleh pelaku untuk meredakan, namun korban malah kejang-kejang,'' tuturnya.
Diketahui, Pelaku merupakan warga Penggaron, Pedurungan, Kota Semarang, dan korban tinggal di daerah Plamongan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, indikasi matinya AKB dikarenakan adanya racun dalam tubuh korban dan dicekoki miras. Namun, dari pemeriksaan awal, korban diduga mati lemas dan sempat mengalami kekerasan seksual.
”Diduga mati lemas, mati lemas karena apa, makanya akan ditindaklanjuti dengan uji tiga item mikrobiologi, patologi, dan toksikologi. Kemudian dugaan ada kekerasan seks,” kata Irwan.
Sebagai informasi, Pelaku dijerat dengan pasal tentang persetubuhan terhadap anak dan atau pembunuhan. Sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 81 ayat (1) serta Pasal 82 UU 35 Tahun 2014,dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling paling lama 15 tahun denda paling banyak Rp 5 miliar.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, Ahmad mengaku sempat membawa korban ke RS dengan bantuan tetangga kos-kosannya dan menghubungi keluarga ABK.
''Korban dibawa Ahmad ke RS dengan bantuan tetangganya, setelah korban diantarkan ke RS, Ahmad menghubungi keluarga korban,'' kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).
Irwan menuturkan, saat sebelum dibawa ke rumah sakit, ABK mengalami mual-mual lalu pelaku memberikan susu dan air kelapa. Namun, korban kejang-kejang usai menenggak minuman yang diberikan Ahmad.
''Sempat dibawa ke RS karena korban waktu itu mual-mual, akhirnya diberikan susu dan air kelapa oleh pelaku untuk meredakan, namun korban malah kejang-kejang,'' tuturnya.
Diketahui, Pelaku merupakan warga Penggaron, Pedurungan, Kota Semarang, dan korban tinggal di daerah Plamongan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, indikasi matinya AKB dikarenakan adanya racun dalam tubuh korban dan dicekoki miras. Namun, dari pemeriksaan awal, korban diduga mati lemas dan sempat mengalami kekerasan seksual.
”Diduga mati lemas, mati lemas karena apa, makanya akan ditindaklanjuti dengan uji tiga item mikrobiologi, patologi, dan toksikologi. Kemudian dugaan ada kekerasan seks,” kata Irwan.
Sebagai informasi, Pelaku dijerat dengan pasal tentang persetubuhan terhadap anak dan atau pembunuhan. Sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 81 ayat (1) serta Pasal 82 UU 35 Tahun 2014,dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling paling lama 15 tahun denda paling banyak Rp 5 miliar.
#Papua#Kota Semarang#Kasus Pembunuhan#Kasus Pemerkosaan#kasus pelecehan seksual#Polres Semarang#putri pj gubernur papua
- Penulis :
- Sofian Faiq
