
Pantau – 5 Oknum marinir diduga aniaya pria bernama Rifkho Achmad Bawazir di Kemang, Jakarta Selatan. Rifkho mengaku dikeroyok karena terjadi perselisihan di jalan.
"Para pelaku tidak terima karena tidak kami beri jalan, padahal pada pertigaan tersebut ada rambu yang melarang belok kanan dan putar arah," ujar Rifkho di akun Twitternya, Senin (19/6/2023).
Dalam tulisannya di Twitter, Rifkho mengungkapkan pelaku pengeroyokan berjumlah 5 orang. Ia mengatakan oknum marinir tersebut menggunakan knuckle dan pisau lipat.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/6) dini hari. Awalnya, sekitar pukul 02.15 WIB, Rifkho bersama sepupunya beriringan menaiki mobil menuju sebuah restoran di Jalan Kemang Selatan.
Kemudian, Mereka berhenti di pertigaan Kemang Raya saat lampu sedang merah dan melihat 3 orang dengan motor dari arah yang berlawanan. Ketika lampu menjadi hijau, mobil Rifkho dihadang oleh pemotor tersebut.
"Para pelaku tidak terima karena tidak kami beri jalan, padahal pada pertigaan tersebut ada rambu yang melarang belok kanan dan putar arah," ungkapnya.
Karena dihadang, terjadi pertengkaran di antara mereka. Lalu sekitar pukul 02.30 WIB salah satu oknum TNI AL itu memprovokasi untuk menganiaya Rifkho, dan disusul 2 orang lainnya.
"Kemudian, sekitar pukul 02.30 WIB, salah satu pelaku mulai memprovokasi untuk menganiaya saya yang kemudian diikuti oleh 2 orang lainnya secara beramai-ramai melakukan pengeroyokan terhadap saya," ucapnya.
"Salah satu pelaku sempat menunjukkan pisau kepada saya namun saya melawan dan merekam hal tersebut. Setelah saya hampiri pelaku seperti di video, muncul temen-temen pelaku 3 atau 4 orang," imbuhnya.
Rifkho mengatakan dia juga dipukul di bagian pelipis, dan handphone-nya dirampas oleh pengeroyoknya yang tidak terima direkam. Selain itu, dia dibanting dan dianiaya berkali-kali.
"Kemudian saya dibanting. Saat sudah terbaring di tanah, saya dipukul dan ditendangi berkali-kali pada bagian kepala dan badan oleh para pelaku," pungkas Rifko.
"Para pelaku tidak terima karena tidak kami beri jalan, padahal pada pertigaan tersebut ada rambu yang melarang belok kanan dan putar arah," ujar Rifkho di akun Twitternya, Senin (19/6/2023).
Dalam tulisannya di Twitter, Rifkho mengungkapkan pelaku pengeroyokan berjumlah 5 orang. Ia mengatakan oknum marinir tersebut menggunakan knuckle dan pisau lipat.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/6) dini hari. Awalnya, sekitar pukul 02.15 WIB, Rifkho bersama sepupunya beriringan menaiki mobil menuju sebuah restoran di Jalan Kemang Selatan.
Kemudian, Mereka berhenti di pertigaan Kemang Raya saat lampu sedang merah dan melihat 3 orang dengan motor dari arah yang berlawanan. Ketika lampu menjadi hijau, mobil Rifkho dihadang oleh pemotor tersebut.
"Para pelaku tidak terima karena tidak kami beri jalan, padahal pada pertigaan tersebut ada rambu yang melarang belok kanan dan putar arah," ungkapnya.
Karena dihadang, terjadi pertengkaran di antara mereka. Lalu sekitar pukul 02.30 WIB salah satu oknum TNI AL itu memprovokasi untuk menganiaya Rifkho, dan disusul 2 orang lainnya.
"Kemudian, sekitar pukul 02.30 WIB, salah satu pelaku mulai memprovokasi untuk menganiaya saya yang kemudian diikuti oleh 2 orang lainnya secara beramai-ramai melakukan pengeroyokan terhadap saya," ucapnya.
"Salah satu pelaku sempat menunjukkan pisau kepada saya namun saya melawan dan merekam hal tersebut. Setelah saya hampiri pelaku seperti di video, muncul temen-temen pelaku 3 atau 4 orang," imbuhnya.
Rifkho mengatakan dia juga dipukul di bagian pelipis, dan handphone-nya dirampas oleh pengeroyoknya yang tidak terima direkam. Selain itu, dia dibanting dan dianiaya berkali-kali.
"Kemudian saya dibanting. Saat sudah terbaring di tanah, saya dipukul dan ditendangi berkali-kali pada bagian kepala dan badan oleh para pelaku," pungkas Rifko.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah